Devi Isdawati, (NIM. 5011311012) (2017) Analisis tren selfie di daerah wisata Kabupaten Bangka (studi mengenai proses pembentukan identitas diri ala guy debord). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Preview |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (2MB) | Preview |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Preview |
Text
PENUTUP.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Selfie menjadi tren baru khususnya di daerah wisata. selfie pada awalnya hanyalah bentuk dari sebuah nilai seni dan estetis. Realitanya, di tengah berkembangnya interaksi masyarakat dengan bentuk interaksi modern, Selfie menjadi salah satu cara yang bisa diterima untuk berkomunikasi (versi modern) tentang bagaimana kita membentuk dan menegaskan kembali identitas diri. Singkat kata, Ia ingin menyampaikan pesan lewat “dunia” visual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasifaktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan selfie, faktor-faktor yang menyebabkan kawasan wisata menjadi ajang selfie serta menganalisis seperti apa proses pembentukan identitas diri melalui tren selfie di daerah wisata.Teori yang digunakandalam penelitian ini yaitu teori Guy Debord mengenai masyarakat tontonan. Jenis dan Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan adalah purposive sampling dengan jumlah informan 22 orang. Berdasarkan penelitian faktor yang melatarbelakangi selfie dilakukan diantaranya faktor internal dan factor ekstenal. Selfie menjadi tren baru khususnya di daerah wisata. Realitas ini terjadi pertama, promosi lokal.Pada tahap ini dimaknai sebagai sebuah produk untuk mendongkrak industri pariwisata. Kedua, unsur kebanggaan lokal. Pada tahap ini, selfie dijadikan sebagai kegiatan untuk memperkenalkan daerah wisata tersebut oleh karena kebanggaan-kebanggaan terhadap nilai-nilai lokal (kedaerahan). Ketiga, slow up dimaknai upaya memamerkan keseharian pada orang lain dan mempublikasikannya lewat media sosial. Kondisi ini secara bersamaan menjadikan selfie sebagai bagian dari cara diri dalam proses membangun identitas dirinya yang dipertontonkan pada khalayak atau public melalui sekumpulan gambar-gambar (foto) yang diunggah ke media social dengan balutan citra-citra didalamnya.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Selfie, identitas diri, dan masyarakat tontonan |
Subjects: | H Ilmu Sosial > HT Communities. Classes. Races N Seni Rupa > NX Arts in general |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 15 Feb 2018 04:26 |
Last Modified: | 15 Feb 2018 04:26 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/310 |
Actions (login required)
View Item |