Eryandi, (NIM. 5011311023) (2017) Pola gerakan penolakan ponton isap produksi di Desa Belo Laut Kabupaten Bangka Barat. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Preview |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (3MB) | Preview |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Preview |
Text
PENUTUP.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Gerakan penolakan adalah bentuk protes yang dilakukan oleh masyarakat secara sadar dan bersama-sama atas pertimbangan tertentu. Hal ini berkaitan dengan kebijakan yang dibuat oleh suatu kelompok. Gerakan Penolakan sendiri bertujuan untuk mengembalikan atau mengembalikan keadaan sebelumnya dalam hal melarang ponton isap produksi beroperasi di perairan pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola gerakan penolakan dan faktor yang mempengaruhi terjadinya gerakan penolakan ponton isap produksi di Desa Belo Laut Bangka Barat.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gerakan sosial Anthony Oberschall. Teori ini menjelaskan tentang peran aktor, jaringan, dan solidaritas dalam melakukan gerakan sosial. Jenis dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Jumlah informan dalam penelitian ini 13 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya gerakan penolakan yang dilakukan oleh masyarakat terkait dengan beroperasinya ponton isap produksi. Dengan adanya ponton isap produksi membuat masyarakat mengalami kerugian. Kerugian yang paling dirasakan oleh masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Beroperasinya ponton isap produksi di perairan pantai setempat membuat para nelayan kesulitan dalam memperoleh hasil tangkapan dikarenakan berbagai faktor seperti : Pertama, limbah yang dihasilkan membuat air laut menjadi keruh. Kedua, terdapat lubang besar di dasar laut yang membuat nelayan tidak bisa memasang jaring ikan. Hal inilah yang melatarbelakangi terjadinya gerakan penolakan. Bentuk penolakan yang dilakukan oleh masyarakat tergolong bervariasi seperti, pembuangan bekal makanan para pekerja ponton isap produksi, penarikan alat penambangan dan unjuk rasa yang dilakukan. Sebelum melakukan gerakan penolakan, masyarakat sendiri telah menyusun strategi yang akan diterapkan dilapangan terkait dengan unjuk rasa. Selain itu, faktor yang mempengaruhi terjadinya gerakan penolakan ponton isap produksi ialah kekhawatiran akan meningkatnya angka kriminalitas, kesadaran akan terancamnya mata pencaharian sebagai nelayan dan keterbukaan terhadap masukan dari luar. Gerakan penolakan juga tidak terlepas peran dari aktor, jaringan dan solidaritas yang dimiliki masyarakat Desa Belo Laut.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pola gerakan penolakan ponton isap produksi di Desa Belo Laut Kabupaten Bangka Barat |
Subjects: | H Ilmu Sosial > HN Sejarah dan Kondisi Sosial. Masalah Sosial. Reformasi Sosial |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 20 Feb 2018 07:49 |
Last Modified: | 20 Feb 2018 07:49 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/322 |
Actions (login required)
View Item |