Sonny Wijaya, (NIM. 5011411065) (2019) Simbol dan makna dalam alat peraga kampanye calon pada pilkada Kabupaten Bangka 2018. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Preview |
Text
HAL DEPAN.pdf Download (291kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (278kB) | Preview |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (937kB) |
|
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (226kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (201kB) | Preview |
Abstract
Pemilu serentak pada pilkada tahun 2018 menjadi sebuah ajang persaingan untuk menentukan siapa yang terbaik di antara para calon kepala daerah dalam memperebutkan posisi tertinggi di tiap-tiap daerah yang melaksanakannya. Kabupaten Bangka sendiri menjadi salah satu daerah yang juga melaksanakan pemilu serentak pada pilkada 2018.
Promosi dengan cara kampanye para calon menjadi kegiatan wajib untuk memperkenalkan para pasangan calon kepada masyarakat.Kampanye dilakukan dengan cara pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka atau dialog, penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga kampanye dan kegiatan lainnya yang tidak melanggar aturan kampanye. Alat peraga kampanye menjadi salah satu atribut wajib yang sering digunakan oleh para calon pasangan untuk mempromosikan diri mereka. Selain biaya yang cukup murah sekaligus pemasangan alat peraga kampanye yang mudah dapat menjangkau hingga ke pelosok-pelosok desa. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperkenalkan para pasangan calon baik melalui gambar foto pasangan calon, slogan,visi dan misi mereka kepada masyarakat. Penelitian ini mewawancara 20 informan yang terdiri dari beberapa latar belakang usia dan pekerjaan. Teknik untuk menentukan informan dengan metode random sampling yang mana para informan yang dipilih adalah warga Kabupaten Bangka dengan syarat merupakan seorang yang pemilih yang terdiri dari usia 17 tahun keatas
Teori semiotika Roland Barthes mengatakan bahwa dalam sebuah simbol yang sering ditemui di sekitar kita memiliki makna, yaitu makna yang terlihat atau makna yang nyata dan makna yang tidak terlihat atau makna yang sebenarnya. Simbol dapat menyampaikan hal yang baik maupun hal yang buruk bergantung dari bagaimana memaknai sebuah simbol. Makna dari simbol yang ditampilkan belum tentu sama dengan makna yang diinginkan oleh si pembuat simbol dan dengan memaknai simbol berarti mengetahui maksud dari pembuatan simbol tersebut. Pada akhirnya dengan memaknai simbol dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat yang kemudian mampu melihat mana yang baik dan mana yang benar dari suatu simbol atau tanda.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemilu, Kampanye, Alat Peraga Kampanye, Semiotika, Simbol |
Subjects: | H Ilmu Sosial > H Ilmu Sosial (Umum) H Ilmu Sosial > HM Sosiologi |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Mr Jan Frist Pagendo Purba |
Date Deposited: | 12 Jun 2019 04:18 |
Last Modified: | 12 Jun 2019 04:18 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/2552 |
Actions (login required)
View Item |