Verona Valencia, (NIM. 4011911021) (2024) Status anak yang lahir dari perjanjian sewa rahim /surrogate mother dan keabsahan perjanjiannya. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (668kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (659kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (469kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (439kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (488kB) |
Abstract
Surrogate mother merupakan salah satu teknik kehamilan di luar cara alamiah yang berbeda dengan teknik bayi tabung (In Vitro Fertilization) yaitu proses disatukannya sel sperma dan sel telur di sebuah cawan petri yang kemudian disuntikkan ke dalam rahim ibu pengganti. Setelah anak tersebut lahir, wanita lain (ibu pengganti) tersebut berkewajiban memberikan anak tersebut kepada pasangan suami istri yang memesan dengan perjanjian yang disepakati. Hal ini menyebabkan status anak yang lahir dari perjanjian tersebut menjadi tidak jelas dan perjanjian antara pihak penyewa rahim dan ibu pengganti juga dipertanyakan keabsahannya. Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana permasalahan mengenai status anak yang lahir dari perjanjian sewa rahim dan keabsahan perjanjiannya dengan dilihat melalui pengaturan yang ada. Penelitian ini merupakan jenis penelitian normatif dengan bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer yang meliputi UU Kesehatan, UU Perkawinan dan peraturan perundangan lain, serta bahan hukum sekunder yang meliputi buku-buku, jurnal-jurnal hukum, dan pendapat para ahli. Hasil penelitian tentang status anak yang lahir dari perjanjian sewa rahim ini menjadi tidak jelas karena dilihat dari status si ibu pengganti. Jika status ibu pengganti tersebut masih gadis atau janda maka anak tersebut adalah anak di luar perkawinan, sedangkan jika status ibu pengganti adalah wanita yang masih terikat perkawinan yang sah maka anak tersebut adalah anak sah dari ibu pengganti dan suaminya. Dan untuk mengenai keabsahan perjanjiannya bisa dikatakan perjanjian sewa rahim ini batal demi hukum karena adanya syarat sah perjanjian yang tidak terpenuhi.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Status anak; sewa rahim /surrogate mother; perjanjian |
Subjects: | K Hukum > K Law (General) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Hukum > Hukum > Konsentrasi Keperdataan |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 27 May 2024 03:12 |
Last Modified: | 27 May 2024 03:12 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/9037 |
Actions (login required)
View Item |