Ardian, (NIM. 1041711024) (2023) Penggunaan Gypsum Flue Gas Desulfurization (FGD) sebagai Bahan Pengganti Agregat Halus pada Campuran AC-WC. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (219kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (472kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (228kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (674kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (103kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (161kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Agregat merupakan bahan utama campuran aspal yang diikat atau diselimuti oleh aspal. Agregat pada perkerasan aspal terdiri dari agregat kasar dan agregat halus yang harus memenuhi standar yang ditentukan untuk mencapai kualitas yang ditetapkan. Hasil limbah produksi pertambangan digunakan sebagai salah satu alternatif material pengganti agregat. Salah satu hasil limbah produksi timah putih yaitu gypsum Flue Gas Desulfurization (FGD) yang jumlahnya meningkat tiap tahun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan limbah gypsum FGD sebagai bahan pengganti agregat halus pada campuran AC-WC tehadap parameter pengujian Marshall dan menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) campuran AC-WC yang menggunakan variasi persentase penambahan gypsum FGD. Standar pengujian yang digunakan untuk pengujian agregat, aspal, maupun campuran AC-WC adalah Spesifikasi Bina Marga tahun 2018. Jumah kebutuhan benda uji sebanyak 60 buah. Variasi penggunaan gypsum FGD ada 4 yaitu 0%, 5%, 10%, dan 15%, sedangkan variasi kadar aspal ada 5 yaitu 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6%. Berdasarkan karakteristik marshall yang terdiri dari kepadatan, VMA, VIM, VFB, stabilitas, flow dan MQ diperoleh bahwa campuran AC-WC yang menggunakan gypsum FGD untuk setiap variasi memenuhi semua ketentuan yang berlaku. Hasil pengujian untuk variasi AC-WC dengan 10% gypsum FGD diperoleh kenaikan nilai kepadatan sebesar 0,984% dan nilai VFB sebesar 7,047% dibandingkan tanpa gypsum FGD. Namun, untuk variasi AC-WC dengan 10% gypsum FGD mengalami penurunan untuk nilai VMA sebesar 5,173%, VIM sebesar 26,135%, stabilitas sebesar 81,592%, flow sebesar 18,072% dan MQ sebesar 57,756% dibandingkan tanpa gypsum FGD. Campuran AC-WC dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% gypsum FGD memiliki nilai KAO yang sama yaitu sebesar 6%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gypsum FGD dapat digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus untuk campuran AC-WC.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | AC-WC, Agregat Halus, Gypsum Flue Gas Desulfurization (FGD), Karakteristik Marshall, dan KAO |
Subjects: | T Teknologi > TA Teknik (Umum). Teknik Sipil (Umum) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Mr Arja Kusuma |
Date Deposited: | 14 Dec 2023 04:43 |
Last Modified: | 14 Dec 2023 04:43 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/8448 |
Actions (login required)
View Item |