Fheta Morgika Dealesta, (NIM. 4011911044) (2023) Kekuatan hukum bagi pendaftar pertama dalam sistem pendaftaran merek di Indonesia. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (876kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (728kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (713kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (737kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (507kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (663kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (697kB) |
Abstract
Pada dasarnya sistem pendaftaran merek di Indonesia menganut prinsip konstitutif atau dikenal dengan nama prinsip first to file. Artinya pihak yang pertama kali mengajukan permohonan pendaftaran, maka menjadi pihak pertama yang memiliki hak atas merek tersebut. Dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis menjelaskan bahwa permohonan pendaftaran merek ditolak jika merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain yang lebih dulu didaftarkan. Maksud dari dipersamakan pada pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur yang dominan antara merek yang satu dengan merek yang lain sehingga menimbulkan kesan adanya persamaan, baik bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur, maupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan hukum pendaftaran merek bagi pendaftar pertama di Indonesia serta untuk mengetahui akibat hukum pendaftaran merek bagi pendaftar pertama jika terjadi persamaan merek yang diklaim oleh pihak lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian normatif. Hasil penelitian ini, pertama kekuatan hukum bagi pendaftar pertama dalam sistem pendafaran merek masih terdapat celah hukum, sampai saat ini sistem pendaftaran first to file di Indonesia belum efektif menciptakan keselarasan jaminan keadilan dan kemanfaatan. Kedua, akibat hukum bagi pelaku pemakaian merek yang memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek lain dapat berupa ganti rugi, penghapusan merek, dan sanksi pidana.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kekuatan hukum; sistem pendaftaran merek; pendaftar pertama |
Subjects: | K Hukum > K Law (General) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Hukum > Hukum > Konsentrasi Keperdataan |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 07 Sep 2023 02:31 |
Last Modified: | 07 Sep 2023 02:31 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/8083 |
Actions (login required)
View Item |