Umi Kalsum, (NIM. 5011711017) (2023) Konflik pertambangan di Kabupaten Bangka Selatan (studi pada penyelesaian konflik antara PT. Timah Dengan Petani Sawah Di Desa Tanjung Labu). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (681kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (431kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (196kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (252kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (391kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Pertambangan merupakan sektor pendapatan negara di dalam pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan hidup. Namun di sisi lain mengakibatkan terjadinya konflik di level masyarakat. Keberadaan pertambangan ini menimbulkan masalah terutama merusak lingkungan serta dampak sosial bagi masyarakat maupun dari segi ekonomi masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya konflik dan bagaimana upaya masyarakat dalam menyelesaikan konflik pertambangan antara PT. Timah dengan masyarakat petani sawah di desa Tanjung Labu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik menurut Alfred Lewis Coser. Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada dua faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik pertambangan timah antara PT. Timah dengan petani sawah pertama, tidak adanya sosialisasi terlebih dahulu karena pemerintah tidak transparan dan akuntabel kepada masyarakat sehingga mereka menolak lahannya
digarap. Kedua, adanya kelompok kepentingan pemegang kekuasaan yang menyebabkan terjadinya pada masalah sistem pembagian hasil atau Fee yang tidak sesuai dengan perjanjian yang ditetapkan karena dianggap tidak sesuai dengan
kerugian yang dirasakan oleh masyarakat petani sawah. Penelitian juga menemukan respon petani sawah bahwa ada sisi positif dan sisi negatif yang mengakibatkan terjadinya disharmonisasi dengan keberadaan tambang di Desa Tanjung Labu yaitu perubahan mata pencaharian mereka yang pada awalnya sebagai petani beralih menjadi nelayan dan disintegrasi antara petani sawah dengan masyarakat. Upaya yang dilakukan agar tidak menjadi konflik yang
berkepanjangan maka dilakukannya consensus yaitu perjanjian sistem Fee diberikan kepada Ketua Gabungan Kelompok Petani sebesar Rp.3.000;- Rp.4.000;/KG SN, disediakan alat-alat operasional dengan syarat masyarakat Desa yang menjadi penambangnya. Dengan terjalinnya hubungan interaksi atau
komunikasi yang baik antara sesama masyarakat Desa Tanjung Labu, maka timbulnya solidaritas yang tinggi sesama masyarakat.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konflik pertambangan; petani sawah; konsensus |
Subjects: | H Ilmu Sosial > HM Sosiologi |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 24 May 2023 08:12 |
Last Modified: | 24 May 2023 08:12 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/7575 |
Actions (login required)
View Item |