Elmina A Herysta, (NIM. 4011911040) (2023) Pembelaan terpaksa melampaui batas (noodweer exces) dalam perkara pidana putusan nomor 34/Pid.B/2020/ PN MII. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (486kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (574kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (518kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (405kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji mengenai Putusan Nomor 34/Pid.B/2020/ PN MII dalam kasus hilangnya nyawa orang lain tidak dapat dipidana karena didasarkan pembelaan terpaksa melampaui batas atau noodweer exces. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keberlakuan noodweer exces dalam perkara pidana putusan nomor 34/Pid.B/2020/ PN MII dan untuk mengetahui pertanggungjawaban pidana pelaku dalam Putusan Nomor 34/Pid.B/2020/ PN MII ditinjau dari pembelaan terpaksa melampaui batas. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan metode pendekatan kasus. Dalam putusan tersebut tidak mencantumkan unsur noodweer exces secara eksplisit sehingga dapat menimbulkan kekaburan terhadap hukum. Hasil penelitian menunjukkan tidak dipidananya terdakwa karena adanya noodweer exces adalah tidak sesuai, tertembaknya kepala korban oleh terdakwa Sumantri bukan disebabkan langsung oleh keguncangan jiwa yang hebat karena antara serangan dan pembelaan harus bersifat seketika. Menurut Theory of necessary defense pembelaan haruslah sebanding atau proporsional dengan sifatnya serangan. Tidak terpenuhinya unsur pembelaan terpaksa melampaui batas serta perbuatan terdakwa memenuhi unsur kealpaan maka terdakwa dapat dipidana sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 359 KUHP. Saran dari penelitian ini dalam pembentukan undang-undang harus dapat memberikan penjelasan lebih rinci tentang hal apa saja yang membuat suatu pembelaan dikatakan sebagai noodweer exces serta luasnya pemaknaan keguncangan jiwa yang hebat sehingga dalam penafsirannya tidak terjadi kekaburan norma.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pembelaan terpaksa; melampaui batas; kelalaian mengakibatkan kematian |
Subjects: | K Hukum > K Law (General) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Hukum > Hukum > Konsentrasi Hukum Pidana |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 10 May 2023 07:13 |
Last Modified: | 10 May 2023 07:13 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/7494 |
Actions (login required)
View Item |