Sinkronisasi terhadap kewenangan pembinaan dan pengawasan dalam kegiatan pertambangan pasca pemberlakuan uu no. 3 tahun 2020 tentang minerba ditinjau dari konsep green constitution

Gumiwang Aji Darma, (NIM. 4011811079) (2023) Sinkronisasi terhadap kewenangan pembinaan dan pengawasan dalam kegiatan pertambangan pasca pemberlakuan uu no. 3 tahun 2020 tentang minerba ditinjau dari konsep green constitution. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HALAMAN DEPAN.pdf] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (571kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (458kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (622kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (355kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (258kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Lingkup Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 seringkali terjadi permasalahan baik dari segi kewenangan dan pelaksanaannya dilapangan termasuk didalammya terkait masalah pembinaan dan pengawasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kewenangan juga pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan pertambangan yang ada di lapangan. Metode yang dipakai disini adalah Empiris Yuridis dengan meninjau dari segi perundang-undangan serta pelaksanaan di lapangan. Pendekatan yang dipakai adalah Pendekatan Konsep (Conceptual Approach), Pendekatan Komparatif, juga Pendekatan Peraturan Perundang-Undangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberlakuan Undang-Undang Minerba No. 3 Tahun 2020 dinilai tidak efektif, bahkan kewenangan yang awalnya terpusat kemudian didelegasikan kembali kepada Gubernur melalui Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2022. Selain itu terdapat permasalahan yang terjadi dilapangan, seperti Nomenklatur Pembinaan yang hanya ditujukan kepada pemegang izin usaha pertambangan dan berlaku setelah pemberian izin tanpa melakukan pembinaan kepada masyarakat terkait teknis sebelum melakukan perizinan, kemudian pendelegasian yang dinilai setengah-setengah dikarenakan pendelegasian hanya terbatas kepada pertambangan non-logam, serta kekosongan pejabat pengawas pertambangan karena tidak jelasnya proses penunjukkan dan pengangkatan posisi jabatan ini, serta hanya terdapat inspektur tambang saja dilapangan menjadikan proses pengawasan kegiatan pertambangan menjadi terhambat. Hal ini menunjukkan bahwa cita-cita dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berdasar kepada Green Constitution tidak dapat dicapai secara maksimal.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pembinaan; pengawasan; delegasi; inspektur tambang; pejabat pengawas pertambangan
Subjects: K Hukum > K Law (General)
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Hukum > Hukum > Konsentrasi Hukum Tata Negara
Depositing User: Darma -
Date Deposited: 31 Jan 2023 03:44
Last Modified: 04 Jul 2024 09:13
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/6847

Actions (login required)

View Item View Item