Gerakan sosial berbasis adat (studi pada resistensi masyarakat Simpang Teritip terhadap hutan tanaman industri di Bangka Barat)

Ahmad Subhan Hafiz, (NIM. 5011511002) (2023) Gerakan sosial berbasis adat (studi pada resistensi masyarakat Simpang Teritip terhadap hutan tanaman industri di Bangka Barat). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HALAMAN DEPAN.pdf] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (695kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (282kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (363kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (193kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (326kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (493kB)
[thumbnail of BAB VI.pdf] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (331kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (181kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (699kB)

Abstract

Gerakan sosial berbasis adat merupakan upaya kolektif yang dilakukan oleh komunitas masyarakat tradisional untuk mengejar kepentingan bersama. Tujuan gerakan sosial masyarakat adat, yakni untuk mempertahankan esensi manusia memproteksi diri dan ruang hidupnya untuk kehidupan yang lebih baik. Salah satunya, gerakan resistensi masyarakat Jerieng dalam menolak izin konsensi Hutan Tanaman Industri di Bangka Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana proses munculnya gerakan sosial berbasis adat pada masyarakat Simpang Teritip terhadap keberadaan HTI dan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi gerakan sosial masyarakat Simpang Teritip berbasis nilai-nilai adat. Teori yang digunakan yaitu ketegangan struktural dari Robert Ted Gurr, teori ini menempatkan paradigma ketegangan pada sebuah struktur sosial, dimana bentuk-bentuk ketegangan lebih dari hanya sekedar pengalaman individu. Robert Ted Gurr memformulasi gerakan sosial melalui analisa struktural, Gurr menjelaskan bahwa konsep dasar ketegangan struktural adalah perampasan (deprivation). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan yang menjadi sumber dalam penelitian ini adalah masyarakat, Kepala Desa, anggota BPD, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan Tokoh Perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari data primer dan data sekunder. Lebih jauh penelitian ini dianalisis melalui 3 tahap yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari lapangan, terbitnya izin konsensi Hutan Tanaman Industri di wilayah Jerieng yang dianggap sakral menjadi hulu dari proses resitensi yang dilakukan masyarakat adat Jerieng. Perampasan nilai ekologi masyarakan Jerieng inilah yang memicu munculnya resistensi atau perlawanan. Adapun strategi gerakan sosial yang digunakan tersusun secara baik, mulai dari internalisasi nilai, konsolidasi pengetahuan, tindakan kolektif hingga upaya penguasaan kembali (reclaiming) wilayah kelola rakyat yang diokupasi oleh PT. Bangun Rimba Sejahtera.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Gerakan sosial; masyarakat adat Jerieng; deprivasi; hutan tanaman industri
Subjects: H Ilmu Sosial > HM Sosiologi
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi
Depositing User: Darma -
Date Deposited: 30 Jan 2023 06:47
Last Modified: 30 Jan 2023 06:47
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/6845

Actions (login required)

View Item View Item