Etnozoologi Masyarakat Etnik Jerieng dalam berburu satwa liar di Desa Air Nyatoh, Simpang Teritip, Bangka Barat.

Novia Lesti, (NIM.2031811025) (2022) Etnozoologi Masyarakat Etnik Jerieng dalam berburu satwa liar di Desa Air Nyatoh, Simpang Teritip, Bangka Barat. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HALAMAN DEPAN.pdf] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (985kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (514kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (620kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (873kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (508kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (523kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Sejatinya penduduk tradisional di pedesaan, terutama di masa lalu memiliki pengetahuan mendalam tentang keanekaragaman satwa liar dan memanfaatkan keanekaragaman satwa secara berkelanjutan. Tetapi dewasa ini berbagai pengetahuan tentang keanekaragaman satwa oleh penduduk pedesaan telah banyak mengalami perubahan akibatnya keanekaragaman satwa di kawasan pedesaan kian berkurang. Penelitian ini mengkaji keanekaragaman alat-alat berburu, tatacara pembuatan alat, jenis-jenis satwa liar yang biasa diburu, serta metode pengoperasian alat berburu dan kearifan lokal etnik Jerieng di Desa Nyatoh, Simpang Tertitip, Bangka Barat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnozoologi. Teknik pengumpulan data lapangan dengan observasi lapangan, partisipan observasi, observasi partisipasi dan wawancara semi-struktur. Hasil penelitian menujukkan bahwa komunitas etnik Jerieng memiliki pengetahuan tentang 7 alat berburu satwa liar yaitu bubu, glebek, jeret, lapun, tajur, tanggok dan tisek. Bubu, tanggok, jeret dan tajur. Berbagai bahan untuk pembuatan 7 macam alat berburu satwa liar tersebut antara lain, bambu, kayu mentangor, wey/rotan, pohon karet (getah) dan pohon kelapa (lidi). Berbagai satwa yang biasa diburu oleh komunitas etnik Jering antara lain babi hutan (Sus barbatus oi), rusa (Cervus sp.), pelanduk (Tragulus sp.), ikan gabus (Channa sp.), ikan kelik (Clarias sp.), ikan tanah (Puntius sp.), ikan baung (Bagrus nemurus), ikan sepat (Trichogaster pectoralis), ikan tepalak (Betta edithae), ketem (kepiting) (Parathelphusa convexa), udang (Macrobrachium sp.), burung peret (Lonchura striata), burung punai (Treronvernans), burung perbak (Pycnonotus plumosus), burung ketutu (Streptopalia chinensis), burung pricek (Orthotomus ruficeps) dan burung puyuh (Turnix suscitator). Tata cara di dalam berburu satwa liar biasa dilakukan bersifat pasif dan aktif. Kearifan lokal yang dimiliki etnik Jerieng ialah mereka tidak berburu di hutan adat, tidak berburu pada hari-hari larangan dan tidak berburu secara berlebihan.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Etnik Jerieng; Etnozoologi; Pengetahuan Lokal; Perburuan Satwa Liar
Subjects: Q Sains > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi > Biologi
Depositing User: Mr Arja Kusuma
Date Deposited: 08 Sep 2022 01:25
Last Modified: 08 Sep 2022 01:25
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/6336

Actions (login required)

View Item View Item