Skrining Fitokimia Ekstrak Limbah Buah Jeruk Kunci (Citrus microcarpa x Bunge) dan Bioaktivitas Antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus

Dea Shafira Rakhman, (NIM. 1061811002) (2022) Skrining Fitokimia Ekstrak Limbah Buah Jeruk Kunci (Citrus microcarpa x Bunge) dan Bioaktivitas Antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HALAMAN DEPAN.pdf] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (107kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (204kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (338kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (489kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (97kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (357kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Jerawat (Acne vulgaris) merupakan penyakit inflamasi kulit kronis, di mana 85% remaja di Indonesia mengalami jerawat. Jerawat dapat disebabkan oleh bakteri seperti, Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Pengobatan jerawat dengan menggunakan antibiotik secara terus-menerus dapat menimbulkan efek samping serta resistensi terhadap antibiotik. Limbah buah jeruk kunci (Citrus microcarpa x Bunge) merupakan salah satu bahan alami yang dapat dikembangkan sebagai agen antibakteri. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai skrining fitokimia yang terdapat dari beberapa ekstrak limbah buah jeruk kunci dan potensi beberapa ekstrak tersebut sebagai antibakteri jerawat. Skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi kimia menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan mengandung tanin dan steroid. Ekstrak etil asetat mengandung flavonoid, tanin dan steroid, sedangkan ekstrak etanol mengandung flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Uji antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram, menunjukkan aktivitas antibakteri yang berbeda pada tiap pelarut. Pada bakteri Propionibacterium acnes ekstrak n-heksan memiliki kekuatan zona hambat kategori lemah sebesar 4,6 mm hingga sedang sebesar 8,77 mm, sedangkan ekstrak etanol memiliki kekuatan zona hambat kategori sedang sebesar 9,18 mm hingga kuat sebesar 11,14 mm. Etil asetat memiliki kekuatan zona hambat kategori kuat sebesar 16,51 mm. Pada bakteri Staphylococcus aureus ekstrak n-heksan memiliki kekuatan zona hambat kategori lemah sebesar 4,61 mm hingga sedang sebesar 7,85 mm, ekstrak etanol memiliki kekuatan zona hambat kategori sedang sebesar 9,58 mm hingga kuat sebesar 11,17 mm. Etil asetat memiliki kekuatan zona hambat kategori kuat sebesar 17,37 mm. Penentuan golongan senyawa secara kualitatif dengan spektroskopi FTIR menunjukkan bahwa kandungan yang terdapat pada ekstrak etil asetat telah terkonfirmasi dengan adanya gugus fungsi O-H, C-H alifatik, C=O, C=C aromatik, C-O, CH-(CH3)2 dan C-H aromatik. Saran dari penulis diperlukan penelitian lebih lanjut terkait senyawa murni yang aktif sebagai antibakteri.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Jerawat; Antibakteri; Propionibacterium Acnes; Staphylococcus Aureus
Subjects: Q Sains > QD Chemistry
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Teknik > Kimia
Depositing User: Mr Arja Kusuma
Date Deposited: 19 Aug 2022 02:05
Last Modified: 19 Aug 2022 02:05
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/6270

Actions (login required)

View Item View Item