Sara, (NIM. 5021711012) (2022) Warung kopi sebagai sarana edukasi politik (studi pada warung kopi Manggar kabupaten Belitung Timur). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (487kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (426kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (163kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali sekaligus memahami relevansi konsep ruang publik dan mengetahui berbagai bentuk atau model edukasi politik pada 1001 Warung Kopi Kota Manggar Kabupaten Belitung Timur. Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi politik oleh Jurgen Habermas sebagai landasan penelitian. Terkait konsep komunikasi politik tersebut ada beberapa point penting diantaranya konsep ruang publik yang didalamnya terdapat partisipasi dan politik kewargaan, pluralisme, klaim validitas, emansipatoris dan bentuk edukasi politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang sumber data primernya dari wawancara tidak terstruktur dengan 20 informan. Para informan dalam penelitian ini terdiri dari berbagai profesi seperti pengusaha, Lembaga Swadaya Masyarakat, nggota DPRD Provinsi, ketua DPRD Kabupaten, buruh harian, pelajar, penambang, Dinas Perikanan Belitung Timur, nelayan, mahasiswa, ibu rumah tangga, fotografer. Hasil dari penelitian ini pertama, partisipasi dan politik kewargaan (citizenship politics) yang ada di warung kopi mulai dari masyarakat biasa, nelayan, penambang, buruh harian, pengusaha, bos-bos, LSM, pimpinan daerah, anggota DPRD. Kedua, pluralisme terjadi di warung kopi ditandai oleh berlangsungnya komunikasi oleh berbagai ragam masyarakat tanpa mengenal SARA kemudian plural secara sosial tanpa melihat struktur yang tertinggi ataupun. Ketiga, klaim validitas yang terjadi dalam proses komunikasi pada ruang publik yakni warung kopi terlaksana pada taraf kejelasan informasi, kebenaran penyampaian informasi, kejujuran individu dalam menyampaikan informasi, ketepatan informasi dan bukan hoax. Keempat, emansipatoris yang didapatkan melalui ruang publik warung kopi yaitu terjadinya perbincangan berbagai isu dan ragam wacana melalui komunikasi rasional oleh individu ataupun masyarakat. Sementara itu dari bentuk edukasi poltik pertama, adanya keterbukaan informasi publik mengenai berbagai isu-isu publik mulai dari pekerjaan, pembangunan, pemilihan umum dan lain sebagainya. Kedua, warung kopi sebagai destinasi politik yang khas dan populer sekarang ini sekaligus menjadi bagian dari budaya politik yang dimana ruang-ruang tersebut nantinya akan menjadi pertarungan ideologi ataupun pertarungan wacana. Ketiga, praxis politik warga dalam hal ini terjadi pada suatu dukungan publik yang dilaksanakan secara langsung dan terbuka terhadap prospek atau praxis kedepannya
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Warung kopi; ruang publik; edukasi politik |
Subjects: | J Ilmu Politik > JA Political science (General) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 08 Aug 2022 01:14 |
Last Modified: | 08 Aug 2022 01:14 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/6197 |
Actions (login required)
View Item |