Kiki Ulvianti, (NIM. 5021711023) (2022) Penolakan penambangan timah oleh kelompok nelayan di perairan pantai matras Kabupaten Bangka. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (464kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (258kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (660kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (625kB) |
Abstract
Penelitian ini adalah tentang konflik antara penambang timah dan masyarakat
nelayan pesisir di perairan Pantai Matras, Kabupaten Bangka. Konflik ini dipicu oleh
masuknya kapal isap produksi (KIP) untuk melakukan pengerukan biji timah yang ada di
perairan Pantai Matras, Kabupaten Bangka. Hal tersebut menuai pro dan kontra dari
masyarakat sehingga terbentuklah kelompok pro tambang dan kelompok kontra tambang,
kelompok kontra tersebut anggotanya merupakan nelayan sekitar yang tempat wilayah
tangkap ikannya tersingkirkan. Sehingga muncul upaya-upaya kelompok nelayan yang
kontra tambang untuk menolak aktivitas tersebut dilakukan di wilayah tangkap mereka.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) motif utama penolakan
masyarakat nelayan pesisir, (2) eskalasi konflik yang terjadi.
Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara,
observasi dan dokumentasi untuk mencari data. Dalam menentukan informan peneliti
menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa alasan masyarakat nelayan pesisir
yang tergabung dalam kelompok nelayan kontra tambang tersebut ada tiga yaitu faktor
lingkungan yang akan rusak ketika adanya aktivitas penambangan di laut yang
memberikan pengaruh besar pada wilayah tangkap, kedua karena alasan pertama maka
akan berpengaruh terhadap hasil tangkapan yang berkurang, dan ketiga inkonsistensi
dalam melibatkan masyarakat nelayan pesisir ketika menentukan keputusan dan aspirasi
yang tidak ditanggapi sungguh-sungguh. Namun, faktor paling dominan ada pada untuk menjaga lingkungan perairan Pantai Matras tidak rusak akibat aktivitas tambang. Sehingga menimbulkan konflik yang terlihat dalam masyarakat, konflik tersebut
mengalami beberapa tahap dan tingkatan yang semulanya hubungan masyarakatnya harmonis namun sekarang ada gejolak hingga meningkat pada tahap krisis adanya
kekerasan perkelahian antara masyarakat nelayan pesisir dengan penambang serta juga
nelayan pro tambang dan nelayan kontra tambang, lalu pada fase yang terakhir fase
setelah konflik atau bisa disebut pascakonflik dengan ditandai para nelayan pesisir mulai
beralih profesi karena ada kondisi keterpaksaan dan keterbatasan modal yang dimiliki.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konflik; nelayan kontra tambang; penolakan; eskalasi konflik |
Subjects: | J Ilmu Politik > JA Political science (General) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 30 May 2022 02:09 |
Last Modified: | 03 Jun 2022 01:42 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/5973 |
Actions (login required)
View Item |