Distribusi, intensitas kejadian dan keparahan penyakit busuk buah pada tanaman cabai (capsicum annuum l.) di Kabupaten Bangka

Rhaisyarara Fridahaqi, (NIM. 2011711034) (2022) Distribusi, intensitas kejadian dan keparahan penyakit busuk buah pada tanaman cabai (capsicum annuum l.) di Kabupaten Bangka. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HALAMAN DEPAN.pdf] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (452kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (184kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (229kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (310kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (421kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (180kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (195kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (462kB)

Abstract

Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman cabai yang berupa hama dan penyakit dapat menurunkan hasil produksi tanaman cabai. Tingkat kehilangan hasil pada budidaya tanaman cabai dapat mencapai 2%-35% yang disebabkan oleh penyakit. Salah satu penyakit yang menyerang pada buah tanaman cabai adalah penyakit busuk buah antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi, keparahan dan intensitas penyakit busuk buah pada pertanaman cabai di Kabupaten Bangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2020 sampai bulan April 2021 di Kabupaten Bangka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dan observasi. Lokasi pengamatan ditentukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria luas lahan minimal 300m2 dengan buah cabai yang hampir matang. Peubah yang diamati adalah faktor pendukung berupa curah hujan, populasi tanaman yang terserang, tingkat kejadian penyakit, tingkat keparahan penyakit, potensi kehilangan hasil, karakteristik serangan, serta proporsi kejadian pada setiap wilayah kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keparahan penyakit antraknosa tertinggi pada Kabupaten Bangka mencapai 14,94% dan rata-rata 6,51%. Tingkat keparahan penyakit antraknosa tertinggi ditunjukkan oleh Kecamatan Riau Silip titik sampel 2 dengan 14,94%, kemudian Kecamatan Riau Silip titik sampel 1 dengan 14,41%. Potensi kehilangan hasil berkisar antara 0,80-29,73%. Potensi kehilangan hasil tertinggi ditunjukkan oleh Kecamatan Mendo Barat titik sampel 2 dengan 29,73%, kemudian Kecamatan Puding Besar titik sampel 1 dengan 11,45%.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: antraknosa, cabai, colletotrichum sp., potensi kehilangan hasil, tingkat keparahan.
Subjects: S Pertanian > S Pertanian (Umum)
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi > Agroteknologi
Depositing User: Mrs Nia Erawati
Date Deposited: 19 Apr 2022 02:27
Last Modified: 19 Apr 2022 02:27
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/5767

Actions (login required)

View Item View Item