Handika Hidayatullah, (NIM. 5011411003) (2021) Disparitas pembangunan ekonomi politik di pulau kecil dusun pulau Nangka ditinjau dari perspektif social welfare. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (160kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (374kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (548kB) |
Abstract
Disparitas merupakan inkonsistensi yang terjadi akibat ketimpangan dari lajur pembangunan daerah. Disparitas pada dasarnya disebabkan oleh perbedaan kondisi demografi daerah dan perbedaan kandungan sumber daya alam masing-masing wilayah. Keadaan ini selanjutnya menyebabkan perbedaan dalam perkembangan pembangunan yang mengakibatkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan kesejahteraan dimasing-masing daerah. Pulau Nangka secara administratif terletak di Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah dan terpisah dari daratan pulau Bangka. Pulau terpencil ini berpenghuni sekitar 100-an Kepala Keluarga. Hasil tangkap kelautan yakni ikan-ikan karang berkelas menjadi sumber penghidupan utama masyarakat pulau. Pulau Nangka memiliki kompleksitas permasalahan, akses masyarakat terhadap aspek ekonomi politik menjadi kendala utama dalam pengembangan kapasitas masyarakat, sumber daya yang melimpah belum termanfaatkan dengan baik. Masyarakat sebagian besar masih menggunakan kemampuan seadanya dalam memanfaatkan alam, hasil karya atau buah tangan yang didapatkan dari alam hanya sebatas untuk mendukung aktifitas sehari-hari dan belum memunculkan value atau nilai lebih dari hal tersebut. Pemerintah daerah terus menggulirkan berbagai kebijakan namun hingga kini tak ada kepastian akan kesejahteraan yang digaungkan. Berbagai program yang telah dilaksanakan pemerintah daerah untuk Pulau Nangka, kunjung masih stagnan dan belum memiliki output yang tepat untuk mengentaskan permasalahan masyarakat, sehingga akhirnya ada banyak aspek yang sulit diakses dalam kehidupan bermasyarakat. Teori kesejahteraan sosial / social welfare yang dikemukakan oleh James Widgley ini memandang masyarakat yakni individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dapat mencapai kesejahteraan melalui tiga ciri yakni masalah sosial dapat diatasi dengan baik, kebutuhan-kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, Terbukanya peluang-peluang sosial. Upaya mencapai kesejahteraan yang dimaksud tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga menyangkut keamanan, kesehatan, pendidikan, keharmonisan dalam pergaulan dan kebutuhan non-ekonomi lainnya.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Disparitas pembangunan; pulau nangka; pemerintah daerah; kesejahteraan sosial |
Subjects: | H Ilmu Sosial > HM Sosiologi |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 09 Jun 2022 04:59 |
Last Modified: | 09 Jun 2022 04:59 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/5444 |
Actions (login required)
View Item |