Audre Augusta Batubara, (NIM. 4011611016) (2021) Tindak pidana pencurian dengan kekerasan di kota Pangkalpinang (studi kasus putusan NO.254/PID.B/2016/PN.PGP). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (748kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (746kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (797kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (512kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (518kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Dalam KUHP, kejahatan pencurian dibedakan dengan berbagai kualifikasi diantaranya sebagaimana diatur dalam Pasal 365 KUHP yaitu pencurian dengan kekerasan. Kekerasan yang dilakukan dalam pencurian mempunyai tujuan yaitu mempermudah tindakan pelaku untuk mencuri atau membuat pelaku lebih mudah untuk lolos karena diakibatkan cideranya korban. Tindak pidana pencurian dengan kekerasan ini sering dilakukan oleh seseorang maupun lebih terhadap seseorang yang sedang melintas dengan merampas harta benda disertai dengan kekerasan yang bahkan tak jarang menimbulkan korban jiwa. Tujuan penelitian ini yaitu : pertama , Untuk mengetahui penerapan hukum materil terhadap pelaku tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan; Kedua, Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan dalam Putusan No.254/Pid.B/2016/Pn.Pgp. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang- undangan dan menelaah teori, konsep, dan asas-asas hukum. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hakim dalam Putusan No.254/Pid.B/2016/Pn.Pgp menerapkan Pasal 365 Ayat 2 Ke 2 KUHP dan pertanggungjawaban pidananya terdakwa dianggap mampu dan sehat jasmani dan rohani yang sehingga tidak di temukan alasan pemaaf dan pembenar sebagai alasan pengapus. Dalam pertimbangan pidananya Hakim mempertimbangkan bahwa tidak menemukan satu pun alasan pemaaf yang dapat menghapus kesalahan dari diri pelaku dan alasan pembenar yang dapat menghapuskan sifat melawan hukum pada perbuatan pelaku dan dianggap mampu bertanggungjawab dan hakim berpedoman pada Pasal 55 Ayat 1 KUHP diancam dengan pidana pokok sejenis dan memutus para terdakwa dengan hukuman pidana penjara masing- masing enam tahun enam bulan.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pencurian; tindak pidana; pencurian dengan kekerasan |
Subjects: | K Hukum > K Law (General) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Hukum > Hukum > Konsentrasi Hukum Pidana |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 08 Jun 2022 02:45 |
Last Modified: | 08 Jun 2022 02:45 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/5065 |
Actions (login required)
View Item |