Delvia Safitri, (NIM.1061711024) (2021) Nanoemulsi ekstrak daun senduduk (Melastoma malabathricum Linn) sebagai antibakteri dan antifungi. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (599kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (900kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (723kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (970kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (685kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Tumbuhan senduduk (Melastoma malabathricum Linn) merupakan tumbuhan yang tersebar luas di Bangka Belitung. Masyarakat Bangka Belitung masih memanfaatkan tumbuhan senduduk sebagai obat tradisional. Daun senduduk memiliki senyawa metabolit sekunder antara lain saponin, flavonoid, tanin, steroid, dan fenolik. Upaya meningkatkan penetrasi antibakteri dan antifungi maka dibuat dalam sediaan nanoemulsi. Nanoemulsi merupakan sistem emulsi yang distabilkan oleh surfaktan dan kosurfaktan dengan partikel ukuran sebesar 50-500 nm. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari ekstrak daun senduduk sebagai antibakteri dan antifungi yang dibuat dalam sediaan nanoemulsi. Daun senduduk diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut aseton yang kemudian diuapkan dengan rotary evaporator vacum. Pembuatan nanoemulsi dilakukan menggunakan homogenizer pada kecepatan 8000 rpm selama 30 menit dengan komposisi aquades 37,5 mL, VCO 2,5 mL, tween 80 10 mL, dan ekstrak daun senduduk 10 mg, 20 mg, dan 30 mg. Nanoemulsi ekstrak daun senduduk dari tiga variasi konsentrasi memiliki ukuran partikel sebesar 268,1 nm, 269,6 nm, dan 289,4 nm. Nilai persen transmitan tertinggi dari nanoemulsi ekstrak daun senduduk yaitu 81,139% pada konsentrasi 10 mg. Kekuatan aktivitas antibakteri pada ekstrak daun senduduk bersifat lemah hingga sedang, sedangkan pada nanoemulsi ekstrak daun senduduk bersifat lemah hingga sedang terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Kekuatan aktivitas antibakteri pada ekstrak dan nanoemulsi ekstrak daun senduduk bersifat lemah dan sedang terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Pada fungi Candida albicans tidak memiliki aktivitas antifungi baik pada ekstrak maupun nanoemulsi ekstrak daun senduduk.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Daun Senduduk; Nanoemulsi; Antibakteri; Antifungi |
Subjects: | T Teknologi > TP Chemical technology |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Teknik > Kimia |
Depositing User: | Mr Arja Kusuma |
Date Deposited: | 23 Sep 2021 02:09 |
Last Modified: | 23 Sep 2021 02:09 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/4967 |
Actions (login required)
View Item |