Virginia Aggata, (NIM. 5011611051) (2020) Kearifan lingkungan pada pengelolaan Hutan Bukit Penyabung di Kabupaten Bangka Barat. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (882kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (455kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (614kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (458kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (815kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (567kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Pengelolaan hutan merupakan salah satu upaya masyarakat dalam memanfaatkan dan melindungi sumber daya hutan yang tersedia, agar keberadaan hutan tetap terjaga dan tidak punah. Salah satunya pengelolaan hutan adat yang dilakukan oleh masyarakat adat Suku Jerieng di Desa Pelangas, Kabupaten Bangka Barat terhadap hutan adat Bukit Penyabung. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengelolaan hutan adat Bukit Penyabung dan menganalisis nilai kearifan lingkungan pada pengelolaan hutan adat Bukit Penyabung oleh masyarakat adat Suku Jerieng. Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah penelitian ini yaitu Teori Biosentrisme oleh Paul Taylor. Teori Biosentrisme Taylor memfokuskan pada dua prinsip moral manusia terhadap bumi khususnya menganngap bumi sebagai anggota komunitas moral yang sama dan kewajiban serta tanggung jawab manusia dalam melestarikan alam dalam hal ini masyarakat adat Suku Jerieng terhadap hutan adat Bukit Penyabung. Pengelolaan hutan adat Bukit Penyabung berprinsip pada kesadaran ekologis masyarakat adat Suku Jerieng melalui pengetahuan lokal dan tradisi yang ada. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang yang terdiri aparat Desa Pelangas, Lembaga adat, serta masyarakat adat Suku Jerieng. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif . sumber data penelitian didapatkan melalui dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Data dianalisis melalui tiga langkah yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, hutan Bukit Penyabung adalah kawasan hutan adat yang dimaknai oleh masyarakat adat Suku Jering sebagai hutan adat Bukit Penyabung. Pentingnya keberadaan hutan adat mendorong masyarakat adat Suku Jerieng untuk melakukan upaya pengelolaan berupa pemanfaatan hutan hasil hutan bukan kayu seperti madu dan tumbuhan untuk pengobatan herbal, pelestarian dan perlindungan berupa pelestarian alam dan budaya. Sedangkan, pada upaya pengembangan hutan adat Bukit Penyabung masyarakat adat melakukan pengembangan geopark lokal dan wisata budaya Suku Jerieng. Upaya pengelolaan hutan adat Bukit Penyabung dilakukan atas dasar tradisi dan pengetahuan lokal masyarakat yang memiliki nilai ekologis dan kearifan lingkungan. Nilai kearifan lingkungan ini antara lain nilai keselarasan, nilai keseimbangan, nilai gotong-royong, dan nilai pelestarian.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kearifan lingkungan, pengelolaan hutan adat, hutan adat. |
Subjects: | H Ilmu Sosial > HM Sosiologi |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 28 Apr 2021 01:47 |
Last Modified: | 28 Apr 2021 01:47 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/4244 |
Actions (login required)
View Item |