Yunita, (NIM. 2021611049) (2020) Analisis kebiasaan makan siput gonggong (laevistrombus turturella) di Bangka Selatan. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Siput gonggong merupakan biota yang hidup di perairan dangkal dan juga termasuk biota yang tidak banyak melakukan pergerakan di perairan. Keberadaan siput gonggong di perairan Bangka Selatan masih terbilang langka, karena hanya ditemukan pada musim tertentu yakni pada bulan Januari hingga Juni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebiasaan makan, indeks kepenuhan lambung serta pengaruh faktor fisika-kimia perairan terhadap kehidupan siput gonggong di Bangka Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Juni 2020. Pengambilan sampel siput gonggong dilakukan di perairan Tanjung Ru dan Kubu, pengambilannya dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh 3 kelompok makanan yang ditemukan di dalam lambung siput gonggong yakni Detritus, Fitoplankton dan Zooplankton. Hasil analisis Food Prepoderance Indeks (li) siput gonggong pada lokasi I (Tanjung Ru) yang menjadi makanan utama siput gonggong yaitu Detritus (81,77%), makanan pelengkap yaitu Fitoplankton (18,15%), dan makanan tambahan yaitu Zooplankton (0,08%). Pada lokasi II (Kubu) yang menjadi makanan utama siput gonggong yaitu Detritus (89,05%) dan makanan pelengkap yaitu Fitoplankton (10,95%). Indeks kepenuhan lambung siput gonggong di kedua lokasi berbeda yakni di Tanjung Ru (20%) dan di Kubu (17,56%). Berdasarkan analisis parameter fisika-kimia perairan, Tanjung Ru adalah lokasi yang baik untuk dijadikan tempat budidaya siput gonggong, dikarenakan lokasi ini masih alami, terdapat tumbuhan lamun yang bisa dijadikan habitat siput gonggong.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kebiasaan makan, siput gonggong, Tanjung Ru dan Kubu |
Subjects: | Q Sains > QH Natural history > QH301 Biology Q Sains > QL Zoology |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 28 Apr 2021 01:46 |
Last Modified: | 28 Apr 2021 01:46 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/4129 |
Actions (login required)
View Item |