Edo Audi Ramadhana, (NIM. 5011511020) (2020) Representasi feminisme dalam film brave. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (987kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (588kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (876kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (671kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (651kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (562kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang representasi feminisme dalam film brave. film brave ini menceritakan banyak tanda dan penanda yang menunjukan bahwa perempuan tersebut tidak bisa berbuat sesukanya, karena ada batasan pendapat dan tindakannya untuk tradisi, kenyamanan dan keseharusannya sebagai perempuan. Perlakuan tersebut menyebabkan perempuan dipandang menjadi negatif, seperti lemah, ketergantungan dan lain-lain. Sedangkan laki-laki di pandang positif, seperti tegas, kuat dan dominan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi feminisme dalam film brave. Penelitian ini menggunakan teori semiotika oleh Ferdinanad De Saussure digunakan untuk menganalisis media film dengan menggunakan analisis penanda dan petanda. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan analisis tayang.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya representasi feminisme di dalam film Brave yang dibagi menjadi 3 bentuk yaitu, bentuk keberanian seperti menunggangi kuda, memanjat tebing, perdebatan antara Merida dan Elinor persoalan perjodohan agar Merida tidak dijodohkan kepada orang lainkarena mengikuti aturan adat istiadat, mengambil keputusan dan memanah dalam perlombaan agar perjodohan Merida kepada orang lain dpat dibatalkan. Lalu bentuk ketegasan seperti menolak perjodohan menunjukkan ketegasan kepada Elinor bahwa perjodohan tersebut tidak adil baginya, sebagaimana perempuan didikte oleh laki-laki, perempuan itu sendiri maupun lingkungan juga bisa sebagai aspek mendikte perempuan sebagaimana diinginkan. Dan bentuk kepemimpinan seperti Merida mampu mendominasi keadaan disaat dia mampu menjadi pusat perhatian untuk meleraikan kekacauan antara klan, karena perjodohannya tersebut, bentuk feminisme tersebut menjelaskan bahwa perempuan itu dapat memtahkan streotipe bahwa perempuan itu lemah dan bergantung pada laki-laki.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Feminisme; Ketidakadilan gender |
Subjects: | H Ilmu Sosial > H Ilmu Sosial (Umum) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Mr Arja Kusuma |
Date Deposited: | 27 Apr 2021 04:36 |
Last Modified: | 27 Apr 2021 04:36 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/3800 |
Actions (login required)
View Item |