Reka Oktaria, (NIM. 1041511056) (2019) Analisis perbandingan penggunaan fondasi telapak dan fondasi sumuran pada lahan eks galian tambang pada proyek depo arsip di Kabupaten Bangka Selatan. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Preview |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (487kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (320kB) | Preview |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (664kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (560kB) |
|
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (301kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (281kB) | Preview |
Abstract
Fondasi telapak yang termasuk kedalam fondasi dangkal sering digunakan pada struktur bertingkat yang terjadi pada kasus proyek Pembangunan Gedung Depo Arsip di Kabupaten Bangka Selatan. Untuk mengetahui analisis efisiensi, daya dukung fondasi, penurunan fondasi, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) maka dilakukan perbandingan antara fondasi telapak dan fondasi sumuran. Alasan menggunakan fondasi sumuran karena fondasi ini termasuk dalam fondasi peralihan dari fondasi dangkal ke fondasi tiang. Penelitian ini untuk mengetahui kedua daya dukung, penurunan, dan rencana anggaran biaya fondasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Skempton (1951), metode Prandtl (1920), dan metode Schmertmann (1978) untuk fondasi telapak. Sedangkan metode deRuiter dan Beringen, metode Price dan Wardle (1982), dan metode Philipponant (1980) untuk fondasi sumuran. Penurunan fondasi menggunakan metode Penurunan Segera pada fondasi telapak dan metode Empiris (Vesic, 1970) untuk fondasi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung yang dihasilkan oleh fondasi sumuran lebih besar dibandingkan dengan fondasi telapak sebesar 64,810%. Daya dukung fondasi telapak terbesar dihasilkan oleh fondasi telapak P3 sebesar 835,116 KN pada metode Schmertmann (1978) dan untuk daya dukung fondasi sumuran terbesar dihasilkan oleh fondasi sumuran P2 sebesar 1.288,557 KN pada metode Philipponant (1980). Penurunan fondasi telapak lebih kecil daripada fondasi sumuran sebesar 28,571%. Penurunan terkecil fondasi telapak dihasilkan fondasi telapak P2 sebesar 4 mm dan untuk penurunan terkecil fondasi sumuran dihasilkan fondasi sumuran P2 sebesar 14 mm. Rencana Anggaran Biaya (RAB) fondasi sumuran lebih besar dari pada fondasi telapak sebesar 55,359%. Biaya terbesar fondasi telapak dihasilkan oleh fondasi telapak P2 sebesar Rp. 5.619.000,00 sudah termasuk PPN 10% dan untuk biaya terbesar fondasi sumuran dihasilkan oleh fondasi sumuran P1 sebesar Rp. 12.587.000,00 sudah termasuk PPN 10%.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fondasi Telapak, Fondasi Sumuran, Daya Dukung, Penurunan, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Analisis Efisiensi |
Subjects: | T Teknologi > TA Teknik (Umum). Teknik Sipil (Umum) T Teknologi > TH Kontruksi Bangunan |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Mrs Suci Rhomana Sari |
Date Deposited: | 14 Apr 2020 06:19 |
Last Modified: | 14 Apr 2020 06:19 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/3316 |
Actions (login required)
View Item |