Muhammad Ali Martua Siregar, (NIM. 1031211042) (2019) Identifikasi Logam Tanah Jarang (LTJ) di Bukit Sambung Giri Bagian Timur Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Preview |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (380kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (189kB) | Preview |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (752kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (316kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (582kB) |
|
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (251kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (315kB) | Preview |
Abstract
Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi produsen logam tanah jarang (LTJ) yang semakin dibutuhkan untuk industri dalam negeri ataupun global. Data Pusat Sumber Daya Geologi menyebutkan, cadangan mineral LTJ saat ini di Indonesia diperkirakan sekitar 200.000 ton. Endapan LTJ yang berasosiasi dengan batuan granitik dijumpai pada jalur timah Indonesia Bangka Belitung, salah satunya didaerah Samunggiri hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Metode penelitian ini ialah menggunakan analisis terhadap beberapa sampel. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode kuantitatis dan kualitatif yaitu dengan mengidentifikasi unsur dan mineral yang terkandung pada sampel dan menganalisis persebarannya. Hasil uji XRF pada 15 sampel tailing yang diambil pada 15 bekas pertambangan yang berbeda di bukit Sambung Giri bagian Timur menyatakan bahwa unsur logam tanah jarang yang terdeteksi di wilayah lokasi penelitian hanya terdiri dari 6 jenis unsur. Unsur tersebut adalah Cerium (Ce), Lanthanum (La), Yttrium (Y), Neodymium (Nd), Scandium (Sc), Samarium (Sm). Berdasarkan uji XRF penelitian kadar rata-rata Cerium 140,64 ppm, Lanthanum 37,09 ppm, Yittrium 80,061 ppm, Neodymium 38,85 ppm, Scandium 9,114 ppm, Samarium 7,6406 ppm. Hal ini menunjukan daerah Sambung Giri memiliki tingkat prospektive yang dapat dipertimbangkan terutama dapat dilihat pada sampel ke 11 memiliki kadar Cerium yang lumayan tinggi 348,64 ppm. Berdasarkan uji GCA dan Grain Counting menunjukkan mineral berat terdiri, zirkon, dan ilmenit/rutil dari mineral berat. Untuk hasil kadar mineral pembawa logam tanah jarang monazite/xenotime yang tertinggi persentasenya terdapat pada kode sampel SG12 sebesar 10,01 %berat, hasil kadar mineral pembawa logam tanah jarang zirkon yang tertinggi persentasenya terdapat pada kode sampel SG7 sebesar 6,95 %berat, serta hasil kadar mineral pembawa logam tanah jarang ilmenite/rutil yang tertinggi persentasenya terdapat pada kode sampel SG5 sebesar 87,3 %berat. Sehingga direkomendasikan untuk melakukan pengambilan sampel lanjutan dan pengujian XRF dan XRD agar dapat melakukan pemanfaatan terhadap lahan bekas tambang secara lebih efektif.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | logam tanah jarang, uji XRF, uji GCA |
Subjects: | T Teknologi > T Teknologi (UMUM) T Teknologi > TN Teknik Pertambangan. Metalurgi |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Users 15 not found. |
Date Deposited: | 08 Apr 2020 07:29 |
Last Modified: | 08 Apr 2020 07:29 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/2804 |
Actions (login required)
View Item |