Meidy Eriska, (NIM. 1031511027) (2019) Identifikasi potensial unsur logam tanah jarang pada kolong penambangan timah Daerah Muntok Kabupaten Bangka Barat. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Preview |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (630kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (107kB) | Preview |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (694kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (107kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (107kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang identifikasi potensial unsur logam tanah jarang pada kolong bekas penambangan timah di daerah Muntok Kabupaten Bangka Barat. Permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini adalah permintaan pasar dunia terhadap logam tanah jarang yang meningkat sehingga mendorong banyak pihak mencari cadangan alternatif dari logam tanah jarang itu sendiri. Di Indonesia khususnya pada kolong bekas penambangan timah dinilai memiliki kadar logam tanah jarang yang potensial dikarenakan mineral pembawa logam tanah jarang merupakan mineral ikutan timah yang biasanya ditemukan juga pada kegiatan penambangan timah. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode kuantitatis dan kualitatif yaitu dengan mengidentifikasi unsur dan mineral yang terkandung pada sampel dan menganalisis persebarannya. Hasil uji XRF pada 19 sampel sedimen permukaan yang diambil pada 6 kolong berbeda menyatakan bahwa unsur logam tanah jarang yang terdeteksi di wilayah lokasi penelitian hanya terdiri dari 4 jenis unsur. Unsur tersebut adalah Cerium (Ce), Lanthanum (La), Yttrium (Y), dan Neodymium (Nd). Konsentrasi masing-masing unsur di setiap tempat berbeda, dimana konsentrasi unsur tertinggi dimiliki oleh unsur cerium yaitu antara 564 ppm – 3555 ppm, terbanyak kedua dimiliki oleh unsur yttrium yaitu antara 366,75 ppm – 2040,5 ppm, terbanyak ketiga dimiliki oleh unsur lanthanum yaitu antara 310 ppm – 1531,67 ppm, sedangkan yang terendah dimiliki oleh unsur neodymium yaitu antara 0 – 799,67 ppm. Dari analisis dengan metode GCA diketahui bahwa monasit ditemukan di setiap kolong lokasi penelitian dengan kadar yang berbeda-beda sedangkan zirkon hanya ditemukan di tiga lokasi yaitu di kolong Desa Belo Laut, Desa Mayang, dan Desa Terabek dimana kelimpahan masing-masing mineral di tiap lokasi kolong berbeda-beda setiap jenisnya, konsentrasi terbanyak dimiliki oleh mineral monasit yaitu rentang antara 0,225-2,94 %beratasal sedangkan konsentrasi terendah dimiliki oleh mineral zirkon yaitu rentang antara 0-0,69 % berata sal.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kolong, Unsur, Mineral |
Subjects: | T Teknologi > T Teknologi (UMUM) T Teknologi > TN Teknik Pertambangan. Metalurgi |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Users 15 not found. |
Date Deposited: | 08 Apr 2020 07:29 |
Last Modified: | 08 Apr 2020 07:29 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/2802 |
Actions (login required)
View Item |