Pengaruh variasi temperatur elemen pemanas dengan variasi tipe minyak pelumas terhadap kemampuan penyerapan panas pada alat penukar kalor

Partinus Sinaga, (NIM. 1011411042) (2019) Pengaruh variasi temperatur elemen pemanas dengan variasi tipe minyak pelumas terhadap kemampuan penyerapan panas pada alat penukar kalor. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HALAMAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (492kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (716kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (427kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (492kB) | Preview

Abstract

Minyak pelumas adalah suatu zat cairan kimia yang pada umumnya digunakan untuk mengurangi gaya gesek dari dua benda bergerak yang saling berhubungan. Akan tetapi, minyak pelumas juga dapat berfungsi sebagai media penyerapan panas pada suhu kerja mesin. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat penukar kalor dan mengetahui pengaruh variasi temperatur elemen pemanas terhadap kemampuan penyerapan panas pada minyak pelumas, serta mengetahui perbandingan hasil ketiga tipe minyak pelumas dengan viskositas yang sama terhadap kemampuan penyerapan panas pada temperatur elemen pemanas alat penukar kalor. Alat ini nantinya akan digunakan untuk praktikum mata kuliah alat penukar kalor di laborutorium Teknik Mesin UBB. Daya serap tertinggi yang dihasilkan pada setiap variasi temperatur elemen pemanas yaitu, temperatur 80°C (Tipe A=0,3793 J/s, Tipe B=0,4313 J/s dan Tipe C=0,4884 J/s), variasi temperatur 100°C (Tipe A=0,5261 J/s, Tipe B=0,6458 J/s, dan Tipe C=0,7898 J/s), dan variasi temperatur 120°C (Tipe A=0,7665 J/s, Tipe B=0,8781 J/s dan Tipe C=1,0004 J/s). Berdasarkan hasil dari pengujian ketiga tipe minyak pelumas di atas dapat diketahui, bahwa semakin tinggi temperatur elemen pemanas yang digunakan maka, semakin tinggi juga penyerapan panas yang dihasilkan pada minyak pelumas. Minyak pelumas tipe C lebih baik dibandingkan tipe A dan B dalam kemampuan penyerapan panas.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Temperatur, minyak pelumas, penukar kalor
Subjects: T Teknologi > T Teknologi (UMUM)
T Teknologi > TJ Teknik Mesin dan Permesinan
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Users 15 not found.
Date Deposited: 08 Apr 2020 04:35
Last Modified: 08 Apr 2020 04:35
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/2745

Actions (login required)

View Item View Item