Wulantika, (NIM. 2031411053) (2018) Keanekaragaman dan kelimpahan cendawan pelarut fosfat di hutan Kerangas dusun Pejem, Bangka. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
| Preview | Text Halaman Depan.pdf Download (1MB) | Preview | 
| Preview | Text Pendahuluan.pdf Download (555kB) | Preview | 
| ![Tinjauan Pustaka.pdf [thumbnail of Tinjauan Pustaka.pdf]](https://repository.ubb.ac.id/style/images/fileicons/text.png) | Text Tinjauan Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (799kB) | 
| ![Metodologi Penelitian.pdf [thumbnail of Metodologi Penelitian.pdf]](https://repository.ubb.ac.id/style/images/fileicons/text.png) | Text Metodologi Penelitian.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | 
| ![Hasil dan Pembahasan.pdf [thumbnail of Hasil dan Pembahasan.pdf]](https://repository.ubb.ac.id/style/images/fileicons/text.png) | Text Hasil dan Pembahasan.pdf Restricted to Registered users only Download (921kB) | 
| Preview | Text Kesimpulan dan Saran.pdf Download (435kB) | Preview | 
| Preview | Text Daftar Pustaka.pdf Download (669kB) | Preview | 
Abstract
Ketersediaan fosfat di tanah banyak dalam bentuk PO43-, namun masih sedikit yang dapat diserap oleh tumbuhan dalam bentuk (H2PO4-) atau (HPO42-), oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan ketersedian fosfat yang tersedia bagi tumbuhan. Salah satu upaya tersebut dengan memanfaatkan mikrob pelarut fosfat sebagai pupuk hayati. Salah satu jenis mikrob pelarut fosfat adalah cendawan pelarut fosfat.Penelitian ini bertujuan untuk menghitung keanekaragaman dan kelimpahan cendawan pelarut fosfat di padang sapu-sapu Dusun Pejem, Bangka. Metode penelitian yang digunakan adalah untuk penentuan titik lokasi dengan purposive sampling dan wawancara sedangkan untuk metode pengambilan sampel secara acak (random sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis CPF di padang sapu-sapu lebih rendah dibandingkan di hutan dataran rendah. Isolasi dan identifikasi CPF memperoleh 4 genus yaitu Penicillium, Aspergillus, Acromenium dan Cladosporium dan serta 1 jenis cendawan pelarut fosfat yang termasuk miselia steril. Kelimpahan CPF di padang sapu-sapu lebih tinggi dibandingkan di hutan dataran rendah. Cendawan pelarut fosfat dengan nilai indeks tertinggi dihasilkan oleh Penicillium sp.(2)sebesar 1,78 cm di hutan dataran rendah.
| Item Type: | Thesis (skripsi) | 
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Cendawan pelarut fosfat (CPF), padang sapu-sapu, Penicillium sp.(2). | 
| Subjects: | S Pertanian > S Pertanian (Umum) | 
| Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi > Biologi | 
| Depositing User: | Mrs Nia Erawati | 
| Date Deposited: | 12 Jun 2019 08:05 | 
| Last Modified: | 12 Jun 2019 08:05 | 
| URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/2519 | 
Actions (login required)
|  | View Item |