Elisa Lely Pitrianti, (NIM. 5011311021) (2017) Makna dan kontekstualisasi gerakan tari tradisional di kota Pangkalpinang (studi pada tari pinang sebelas, tari rodat, dan tari kedidi). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Preview |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (889kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (394kB) | Preview |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (258kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (533kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Preview |
Text
PENUTUP.pdf Download (381kB) | Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (248kB) |
Abstract
Tari tradidional merupakan salah satu warisan budaya yang harus di lestarikan. Di dalam tiap gerakan memiliki makna serta kontekstualisasi yang disampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna dan kontekstualisasi gerakan Tari Pinang Sebelas, Tari Rodat, dan Tari Kedidi serta pemahaman masyarakat terhadap makna dan kontekstualisasi gerakan tari tradisional di Kota Pangkalpinang.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Herbeat Blumer mengenai interaksionis simbolik dari tiga premis yaitu manusia bertindak sesuatu berdasarkan makna, makna diperoleh dari hasil interaksi, dan makna disempurnakan di atas interaksi sosial yang sedang berlangsung. Jenis pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Jumlah informan dalam penelitian ini 12 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling
Berdasarkan penelitian di lapangan makna dan kontekstualisasi gerakan Tari Pinang Sebelas adalah kehidupan masyarakat Pagkalpinang dalam penyambutan tamu. Makna dan kontekstualisasi gerakan Tari Rodat adalah pengajaran ilmu agama. Makna dan kontekstualisasi gerakan Tari Kedidi adalah lingkungan dan kepahlawanan. Premis pertama, makna yang diperoleh dalam Tari Pinang Sebelas, Tari Rodat, dan Tari Kedidi didapatkan melalui respon masyarakat terhadap kejadian, lingkungan, bahkan objek sosial pada konteks ini berupa gerakan tari yang dikaitkan dengan gerak tubuh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti gerakan sujud, gerakan hormat, dan gerakan silat. Pada premis kedua makna tersebut di negosiasikan melalui penggunaan bahasa. Bahasa yang digunakan pada tari tradisional adalah bahasa nonverbal berupa gerak tubuh atau isyarat. Gerakan dalam Tari Pinang Sebelas merupakan simbol penyambutan tamu. Gerakan dalam Tari Rodat merupakan simbol kehidupan masyarakat dalam beribadah. Sedangkan gerakan dalam Tari Kedidi merupakan simbol lingkungan masyarakat. Pada premis ketiga makna tersebut disempurnakan melalui proses interpretasi sosial pada konteks ini menghasilakan musik dan syair pengiring yang sesuai dengan gerakan dan makna tari dengan tujuan agar karya tari tersebut menjadi karya yang memiliki nilai seni yang tinggi dan menjadi identitas dari daerah Bangka Belitung.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makna, kontekstualisasi, gerakan tari tradisional |
Subjects: | H Ilmu Sosial > HV Patologi Sosial. Kesejahteraan Sosial dan Publik |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 01 Mar 2019 04:15 |
Last Modified: | 01 Mar 2019 04:15 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/2177 |
Actions (login required)
View Item |