Dedy Johannes Sagala, (NIM. 1031311014) (2018) Analisis geometri peledakan batuan andesit untuk memperbaiki ukuran fragmentasi pada PIT Lingkar Tiga di PT Bukit Asam TBK Tanjung Enim Sumatera Selatan. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Preview |
Text
Halaman Depan.pdf Download (448kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (121kB) | Preview |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (542kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (358kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) |
|
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (157kB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (113kB) | Preview |
Abstract
Proses pengupasan tanah lapisan atas (overburden) tidak selalu dilakukan oleh excavator, ada kalanya untuk melakukan pengupasan overbuden dilakukan dengan kegiatan peledakan yang dikarenakan perbedaan lapisan tanah penyusun dari tiap-tiap daerah, sehingga tingkat kekerasan batuannya pun berbeda. PT Bukit Asam Tbk juga melakukan kegiatan peledakan untuk mengupas overburden di
lokasi penambangannya. Penambangan batubara pada daerah Lingkar III terkendala dikarenakan adanya batuan andesit yang menerobos lapisan batubara, sehingga batuan andesit harus terlebih dahulu ditambang agar dapat melanjutkan
penambangan batubara. Pola peledakan yang digunakan PT Bukit Asam Tbk adalah box cut dan v-cut. Geometri peledakan sangat berpengaruh terhadap fragmentasi batuan hasil peledakan, karena jika ingin menghasilkan fragmentasi berukuran besar ataupun kecil dapat diatur melalui perencanaan geometri peledakan. Geometri peledakan aktual yang digunakan perusahaan adalah burden
3 m, spacing 4 m, diameter 3 inci, stemming 2,5 m, kedalaman 6 m, PC 3,5 m dengan rata-rata nilai powder factor adalah 0,23 kg/bcm. Hasil distribusi fragmentasi untuk ukuran 60 cm yang dihasilkan dari geometri peledakan aktual adalah 65,66% untuk nilai terendah, 69,39% untuk nilai tertinggi dan nilai rata-rata selama lima kali peledakan adalah 67,18%. Hasil yang didapatkan dari geometri peledakan aktual dengan nilai maksimal hanya mencapai 69,39%, dari hasil peledakan yang didapatkan, sebenarnya masih bisa untuk dioptimalkan dan
mengacu pada ukuran feed dari crusher seharusnya ukuran maksimal dari fragmentasinya adalah 60 cm agar dapat diolah lebih lanjut oleh unit crusher. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengusulkan dua geometri usulan antara lain untuk kedalaman 6 m dan 9 m. Geometri usulan untuk kedalaman 6 m adalah burden 2,5 m, spacing 3 m, diameter 3 inci, stemming 2,5 m, PC 3,5 m, dengan
nilai powder factor 0,31 kg/bcm dan fragmentasi ukuran 60 cm sebesar 97% lolos. Geometri usulan untuk kedalaman 9 m adalah burden 3 m, spacing 3,5 m, diameter 3 inci, stemming 2,5 m, PC 6,5, dengan nilai powder factor 0,28 kg/bcm dan fragmentasi ukuran 60 cm sebesar 92% lolos.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peledakan, geometri peledakan, fragmentasi, crusher |
Subjects: | T Teknologi > TN Teknik Pertambangan. Metalurgi |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Users 15 not found. |
Date Deposited: | 19 Nov 2018 04:57 |
Last Modified: | 19 Nov 2018 04:57 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/1642 |
Actions (login required)
View Item |