Karakteristik habitat dan sebaran kelidang (Artocarpus Lanceifolius Roxb.) di pulau nangka besar, Kabupaten Bangka Tengah

Suryani, (NIM. 2031211031) (2016) Karakteristik habitat dan sebaran kelidang (Artocarpus Lanceifolius Roxb.) di pulau nangka besar, Kabupaten Bangka Tengah. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HAL DEPAN.pdf]
Preview
Text
HAL DEPAN.pdf

Download (286kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (407kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (423kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (419kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (456kB)
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (400kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (409kB) | Preview

Abstract

Kelidang (A.lanceifolius Roxb.) adalah tumbuhan yang sering dimanfaatkan untuk membuat peti mati, kayu bakar, perahu dan perabot rumah tangga misalnya meja, kursi atau rak. Tumbuhan ini dapat ditemukan di Pulau Nangka Besar, Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati karakteristik habitat dan sebaran kelidang (A. lanceifolius Roxb.). Data ekologi diambil menggunakan metode purposive
sampling dari tiga tipe ekosistem. Ketiga tipe ekosistem itu ialah; ekosistem hutan, ekosistem k el ek ak’ dan ekosistem kebun. Penentuan plot penelitian dilakukan setelah diketahui adanya tumbuhan kelidang di lokasi tersebut dan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor biotik dan faktor abiotik memberikan pengaruh terhadap habitat kelidang (A. lanceifolius Roxb.). Faktor biotik yang berhasil diamati di lokasi penelitian adalah produsen (gulma dan tanaman perkebunan), konsumen (tupai, kelelawar, burung, semut, lalat buah dan manusia) serta dekomposer (cacing, jamur dan rayap). Faktor abiotik terdiri dari cahaya matahari, udara, air dan tanah. Kelidang dapat ditemukan pada ketinggian (6-39 m) di atas permukaan laut, rentang intensitas cahaya sebesar (11,11x103-15,03x 103 lux), temperatur udara (30-36ºC), dan kelembapan udara (42-52%). Karakteristik tanah menunjukkan bahwa tumbuhan ini hidup pada pH tanah (6,5-7), suhu tanah (26-31ºC), kelembapan tanah (40,1-47,4%), densitas tanah (0,72-1,23 g/cm3), porositas tanah (54-73%), horizon O (4-10 cm), dan ketebalan serasah (8-20 cm). Ketiga tipe ekosistem memiliki pola sebaran mengelompok. Faktor lingkungan yang berkorelasi kuat dengan kelidang adalah ketinggian tempat dan ketebalan horizon O.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: karakteristik habitat, pola sebaran, kelidang, Pulau Nangka Besar
Subjects: Q Sains > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi > Biologi
Depositing User: Mr Jan Frist Pagendo Purba
Date Deposited: 08 Nov 2018 03:41
Last Modified: 08 Nov 2018 03:51
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/1560

Actions (login required)

View Item View Item