Septi Wijayanti, (NIM. 5022111008) (2025) Relasi kuasa dalam penataan pengelolaan pasar (analisis perbandingan antara pasar ratu tunggal dan pasar pagi kampung melayu di Kota Pangkalpinang). Other thesis, Universitas Bangka Belitung.
|
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (611kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (620kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (658kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (808kB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (889kB) |
|
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (693kB) |
Abstract
Penelitian yang berjudul “ Relasi Kuasa Dalam Penataan Pengelolaan Pasar (Analisis Perbandingan Pasar Ratu Tunggal dan Pasar Pagi Kampung Melayu di Kota Pangkalpinang)”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana relasi kuasa dalam tata kelola Pasar Tradisional dengan analisis perbandingan Pasar Ratu Tunggal dan Pasar Pagi Kampung Melayu di Kota Pangkalpinang serta mendeskripsikan faktor penghambat dalam penataan ruang pasar. Latar belakang penelitian ini berfokus pada adanya relasi kuasa yang terjadi dalam penataan pengelolaan pasar tradisional di Kota Pangkalpinang yang belum optimal dalam tata kelola pasar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk penelitian ini menggunakan teori Relasi Kuasa oleh Michel Foucault. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya relasi kuasa yang terjadi dalam penataan ruang pasar dan permasalahan terkait penataan oleh pemerintah kota ini terus berlarut dan tidak ada perubahan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1) Kuasa sebagai Jaringan, kuasa yang bekerja melalui aturan zonasi, perizinan, narasi revitalisasi, dan penataan ruang kota, 2) Produksi Pengetahuan dan Normalisasi. Pemerintah atau otoritas kota sering menggunakan narasi seperti “kebersihan”, “ketertiban”, dan “kemajuan” untuk melegitimasi kebijakan penataan pasar. Ini merupakan bentuk kuasa diskursif, yaitu bagaimana pengetahuan (diskursus tata ruang)digunakan untuk mengatur subjek (pedagang). Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembang ilmu sosial dan politik, serta menjadi referensi bagi penataan ruang pasar yang lebih adil dan sejahtera di masa depan.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Relasi kuasa; Tata ruang; Pasar tradisional |
| Subjects: | J Ilmu Politik > JA Political science (General) |
| Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK > ILMU POLITIK > SKRIPSI |
| Depositing User: | Darma - |
| Date Deposited: | 17 Dec 2025 02:41 |
| Last Modified: | 17 Dec 2025 02:41 |
| URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/12879 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
