Sara Nomenta Siregar, (NIM. 4011911019) (2025) Penjatuhan vonis bebas dalam putusan nomor 11/Pid.Sus/2017/Pn Pdg terhadap pelaku tindak pidana narkotika ditinjau dari teori pembuktian. Other thesis, Universitas Bangka Belitung.
|
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (646kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (661kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (604kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (520kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (867kB) |
Abstract
Tindak pidana narkotika merupakan salah satu bentuk kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang menimbulkan ancaman serius bagi generasi bangsa. Meskipun Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah memberikan aturan pidana yang tegas, praktik peradilan masih sering menimbulkan kontroversi, salah satunya melalui penjatuhan vonis bebas terhadap terdakwa perkara narkotika. Hal ini tampak dalam Putusan Nomor 11/Pid.Sus/2017/PN Pdg yang membebaskan terdakwa meskipun ditemukan barang bukti narkotika. Kondisi tersebut menimbulkan persoalan terkait penerapan teori pembuktian dalam proses peradilan pidana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penjatuhan vonis bebas dalam Putusan Nomor 11/Pid.Sus/2017/PN Pdg ditinjau dari teori pembuktian, serta untuk menganalisis dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kasus (case approach), melalui analisis peraturan perundang- undangan, literatur hukum, serta putusan pengadilan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vonis bebas terhadap terdakwa didasarkan pada penerapan negatief wettelijk bewijs theorie, yaitu hakim berpendapat bahwa meskipun terdapat alat bukti berupa narkotika dan keterangan saksi, namun tidak cukup menimbulkan keyakinan bahwa terdakwa terbukti secara sah melakukan tindak pidana narkotika. Pertimbangan hakim meliputi aspek yuridis (Pasal 183 KUHAP dan ketentuan dalam UU No. 35 Tahun 2009) serta aspek non-yuridis (latar belakang dan kondisi terdakwa). Namun demikian, putusan ini menimbulkan kontroversi karena dinilai mengabaikan alat bukti yang relevan, sehingga Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi membatalkan putusan bebas tersebut. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan teori pembuktian secara konsisten untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan, terutama dalam perkara tindak pidana narkotika.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Tindak pidana narkotika; Vonis bebas; Teori pembuktian; Pertimbangan hakim |
| Subjects: | K Hukum > K Law (General) |
| Divisions: | FAKULTAS HUKUM > HUKUM > PIDANA > SKRIPSI |
| Depositing User: | Darma - |
| Date Deposited: | 17 Dec 2025 02:39 |
| Last Modified: | 17 Dec 2025 02:39 |
| URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/12869 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
