Erma Sahrani, (NIM. 5012111074) (2025) Strategi komunitas Kampung Dongeng dalam antisipasi fenomena masyarakat risiko di era modernitas lanjut. Other thesis, Universitas Bangka Belitung.
![]() |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (839kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (413kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (543kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (701kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (404kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Gadget sebagai bentuk kemajuan teknologi kini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama kalangan anak-anak. Fenomena ini menimbulkan risiko seperti kecanduan dan penurunan kualitas interaksi sosial dalam keluarga, terutama dalam relasi anak dengan orang tua yang kian merenggang. Merespons tantangan ini, Komunitas Kampung Dongeng hadir sebagai alternatif dengan memanfaatkan budaya dongeng sebagai media dalam penguatan relasi anak dan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan motivasi Komunitas Kampung Dongeng dalam mengembangkan budaya dongeng, dan menganalisis terkait bagaimana strategi dari Komunitas Kampung Dongeng dalam mengembangkan budaya dongeng di tengah kompleksnya tantangan yang di hadirkan era masyarakat risiko. Penelitian ini menggunakan teori masyarakat risiko yang digagas oleh Ulrich Beck sebagai pisau analisis penelitian. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi kritis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan dua hal. Pertama, motivasi komunitas dalam mengembangkan budaya dongeng di kalangan anak-anak, yakni revitalisasi budaya dongeng, penguatan relasi anak dan orang tua, dan membangun kesadaran sosial melalui dongeng. Kedua, terdapat tiga strategi strategi komunitas dalam mengembangkan budaya dongeng di kalangan anak-anak, yaitu mensyaratkan pastisipasi aktif orang tua di kelas pendongeng cilik, menciptakan ruang sosial alternatif bagi anak dan orang tua, dan membangun interaksi yang intens antara anak dengan orang tua. Dalam konteks masyarakat risko Beck, Komunitas Kampung Dongeng hadir sebagai bentuk refleksivitas masyarakat dalam menghadapi risiko yang ditimbulkan oleh modernitas lanjut, dengan strateginya yang tidak hanya difungsikan sebagai ruang edukatif, namun turut dijadikan sebagai ruang dalam membangun dan memperkuat relasional keluarga, terkhusus relasi anak dengan orang tua. Hasil penelitian ini mengimplikasikan pemanfaatan budaya lokal dalam mengantisipasi risiko teknologi terhadap hubungan sosial.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gagdet; Budaya Dongeng; Relasi sosial; Masyarakat risiko |
Subjects: | H Ilmu Sosial > HM Sosiologi |
Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK > SOSIOLOGI > SKRIPSI |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 25 Jun 2025 01:53 |
Last Modified: | 25 Jun 2025 01:53 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/11538 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |