Aktivitas antifungi ekstrak etanol daun paku resam (dicranopteris linearis (burm. F) underw) terhadap pertumbuhan malassezia furfur penyebab ketombe

Arnanda Putri, (NIM. 2032111002) (2025) Aktivitas antifungi ekstrak etanol daun paku resam (dicranopteris linearis (burm. F) underw) terhadap pertumbuhan malassezia furfur penyebab ketombe. Other thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HALAMAN DEPAN] Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (509kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
BAB II.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (922kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (344kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (3MB)

Abstract

Ketombe merupakan permasalahan kulit yang umumnya disebabkan oleh peningkatan populasi fungi Malassezia furfur di kulit kepala. Pengobatan ketombe umumnya dilakukan dengan menggunakan agen antifungi sintetik maupun alami untuk menekan pertumbuhan organisme tersebut. Salah satu tumbuhan dengan kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi dalam mengatasi ketombe adalah paku resam (Dicranopteris linearis (Burm. F.) Underw). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antifungi ekstrak etanol daun paku resam terhadap M. furfur melalui skrining fitokimia, penentuan kadar total fenolik dan flavonoid, uji aktivitas antifungi, penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM), serta uji kesetaraan terhadap ketokonazol. Ekstrak paku resam mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan alkaloid dengan rerata kadar total fenolik sebesar 204,80 ± 6,8 mg GAE/g serta kadar total flavonoid 62,3 ± 1,6 mg QE/g. Semua konsentrasi ekstrak menunjukkan zona hambat yang kuat dengan nilai KHM berada pada konsentrasi 2,5% sedangkan KBM pada konsentrasi 15%. Konsentrasi ekstrak 5% merupakan konsentrasi yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan M.furfur karena menunjukkan aktivitas antifungi yang kuat meskipun jumlah ekstrak digunakan lebih rendah serta masih dibawah konsentrasi KBM. Ekstrak menunjukkan aktivitas antifungi lebih kuat dibandingkan antifungi komersil ketokonazol dengan nilai kesetaraan 1 6,78 sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen antiketombe dan alternatif agen antifungi.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Antifungi; Antiketombe; Dicranopteris linearis (Burm. F) Underw; Malassezia furfur
Subjects: Q Sains > Q Science (General)
Q Sains > QR Microbiology
Divisions: FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK > BIOLOGI > SKRIPSI
Depositing User: Mr Arja Kusuma
Date Deposited: 20 May 2025 02:34
Last Modified: 20 May 2025 02:34
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/11283

Actions (login required)

View Item View Item