Budaya hukum masyarakat pesisir Batu Beriga dalam mempertahankan hak atas lingkungan terhadap aktivitas ponton isap produksi

Rosalinda Pratiwi Tarigan, (NIM. 4032311014) (2025) Budaya hukum masyarakat pesisir Batu Beriga dalam mempertahankan hak atas lingkungan terhadap aktivitas ponton isap produksi. Other thesis, Universitas Bangka Belitung.

[thumbnail of HALAMAN DEPAN.pdf] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (396kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (207kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (496kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (436kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (99kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (245kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (530kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji budaya hukum masyarakat pesisir Batu Beriga dalam mempertahankan hak atas lingkungan terhadap aktivitas Ponton Isap Produksi (PIP) timah. Dengan menggunakan metode yuridis sosiologis dan pendekatan sosio-legal, penelitian ini menganalisis interaksi antara hukum nasional, hukum adat, dan perilaku masyarakat dalam menghadapi eksploitasi sumber daya alam. Data dikumpulkan melalui studi dokumen dan wawancara dengan berbagai pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesisir Batu Beriga memiliki budaya hukum yang kuat berbasis kearifan lokal dalam menjaga kelestarian ekosistem laut. Larangan adat terhadap penggunaan alat tangkap destruktif serta perlindungan wilayah sakral menjadi instrumen utama dalam pengelolaan lingkungan. Penolakan masyarakat terhadap aktivitas PIP didasarkan pada dampak negatifnya terhadap ekosistem laut, hasil tangkapan ikan, dan ekonomi lokal. Meskipun terdapat regulasi dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, implementasinya masih lemah, sehingga masyarakat lebih mengandalkan hukum adat sebagai mekanisme perlindungan lingkungan. Penelitian ini menegaskan bahwa sinergi antara hukum nasional dan hukum adat sangat penting dalam menjaga hak ekologis masyarakat pesisir. Implementasi budaya hukum berbasis komunitas dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi ancaman lingkungan akibat pertambangan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan penguatan regulasi serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Budaya hukum; Hak lingkungan; Pertambangan
Subjects: K Hukum > K Law (General)
Divisions: FAKULTAS HUKUM > MAGISTER HUKUM > TESIS
Depositing User: Darma -
Date Deposited: 20 May 2025 03:40
Last Modified: 20 May 2025 03:40
URI: https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/11214

Actions (login required)

View Item View Item