Bung Apitrianto, (NIM. 5022011040) (2025) Dinamika konflik batas wilayah antara Desa Bedengung dan Desa Nyelanding di Kabupaten Bangka Selatan. Other thesis, Universitas Bangka Belitung.
![]() |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (685kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (298kB) |
Abstract
Dinamika konflik merupakan proses kompleks yang melibatkan interaksi antara individu atau kelompok yang memiliki perbedaan pendapat, tujuan, atau nilai. Studi ini mengkaji bagaimana dinamika konflik dan upaya penyelesaian pada batas wilayah antara Desa Bedengung dan Desa Nyelanding di Kabupaten Bangka Selatan yang dipicu oleh pembangunan pabrik kelapa sawit di wilayah perbatasan kedua desa pada tahun 2023. Pembangunan pabrik CPO (crude palm oil) membutuhkan luas lahan yang signifikan dan memicu perselisihan antara pemerintah Desa Bedengung dan Desa Nyelanding terkait klaim atas kepemilikan wilayah perbatasan tersebut. Konflik ini menunjukkan kompleksitas hubungan antar pemerintah desa dalam mengelola sumber daya wilayah yang berbatasan langsung, terutama dalam konteks pembangunan ekonomi yang mempengaruhi kepentingan masyarakat di kedua desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang diambil oleh pemerintah desa dalam penyelesaian konflik batas wilayah untuk mewujudkan resolusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat. Adapun teori segitiga konflik Johan Galtung (1996) digunakan sebagai kerangka konseptual untuk melihat dinamika konflik, serta pendekatan penyelesaian yang diterapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumentasi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kepentingan CSR pada konflik batas wilayah antara Desa Bedengung dan Desa Nyelanding. Terdapat sikap dalam konflik meliputi sikap elit, masyarakat, ofensif dan defensif. Perilaku destruktif dalam konflik termanifestasi dalam perdebatan dan kerusuhan saat mediasi di Sekretariat Daerah Bangka Selatan. Adanya kontradiksi karena kepentingan CSR dan ketidakjelasan batas wilayah air limau antara Desa Bedengung dan Desa Nyelanding. Adapun upaya penyelesaian melalui pendekatan peacebuilding pada musyawarah yang diselenggarakan pada 22 April 2024 berhasil mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam MoU (Memorandum of Understanding) dan disetujui oleh seluruh pihak yang terlibat.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Batas wilayah; Dinamika; Konflik |
Subjects: | J Ilmu Politik > JA Political science (General) |
Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK > ILMU POLITIK > SKRIPSI |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 04 Mar 2025 03:46 |
Last Modified: | 04 Mar 2025 03:46 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/10843 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |