Delia Febriana, (NIM. 5011711022) (2024) Konflik ekspansi lahan perkebunan kelapa sawit antara petani dan PT Swarna Nusa Sentosa di Kabupaten Bangka Selatan. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (448kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (555kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (468kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (440kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (770kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (357kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Konflik antara petani dengan korporasi perkebunan kelapa sawit terjadi karena adanya ekspansi lahan yang diduga merugikan kelompok petani. Kelompok petani tidak terima dan kemudian melakukan aksi demonstrasi. Hal ini menyebabkan kelompok petani memiliki respon berbeda-beda terkait konflik ekspansi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon petani terhadap ekspansi lahan sawit yang mengarah pada konflik serta bentuk penyelesaian konflik tersebut. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teori konflik dialektika Ralf Dahrendorf sebagai pisau analisis. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya reaksi sosial akibat konflik berupa respon menerima, bernegosiasi, dan menolak ekspansi lahan. Konflik ini menyebabkan hubungan sosial diantara kelompok petani renggang atau terjadinya disharmonisasi diantara kelompok tersebut. Kelompok yang menerima, artinya menerima ganti rugi berupa uang, sedangkan kelompok negosiasi, jika kompensasi sesuai dengan perjanjian, maka mereka akan menerima namun jika kompensasi tidak cair dan pihak perusahaan hanya memberikan janji palsu, kelompok ini akan berpihak dengan kelompok yang menolak adanya ekspansi lahan tersebut. Dan yang terakhir kelompok menolak, merasa dirugikan, hilangnya mata pencaharian, dan tidak ada lagi hutan cadangan mengambil kayu, oleh karena itu kelompok ini menolak dengan keras adanya ekspansi lahan di Desa Tanjung Labu, Kabupaten Bangka Selatan. Upaya penyelesaian dalam konflik ekspansi lahan tersebut ialah , mediasi dan konsensus dengan 13 poin bentuk kesepakatan antara petani dan PT SNS, demi tercapainya tujuan bersama.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekspansi lahan; Petani; Konsensus |
Subjects: | H Ilmu Sosial > HM Sosiologi |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Darma - |
Date Deposited: | 09 Sep 2024 01:34 |
Last Modified: | 09 Sep 2024 01:34 |
URI: | https://repository.ubb.ac.id/id/eprint/10099 |
Actions (login required)
View Item |