Penentuan zona mineralisasi di Desa Batu Beriga Bangka Tengah menggunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi wenner

Muhammad Salman Alfarizi, (NIM. 1051811019) (2024) Penentuan zona mineralisasi di Desa Batu Beriga Bangka Tengah menggunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi wenner. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

	Text HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (684kB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) | Request a copy
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (625kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (511kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Desa Batu Beriga merupakan salah satu daerah di Kepulauan Bangka Belitung yang dilalui oleh jalur granit utama sabuk timah Asia Tenggara. Keberadaan jalur granit sabuk timah ini berkorelasi dengan keterdapatan batuan granit sebagai batuan sumber pembawa timah. Metode Geolistrik Resistivitas adalah salah satu metode dalam geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi. Metode ini bisa mengidentifikasi zona mineralisasi dengan menggunakan salah satu konfigurasi yaitu konfigurasi Wenner. Konfigurasi ini mempunyai kelebihan yaitu memiliki sinyal terkuat untuk mendeteksi bawah permukaan secara lateral, sehingga membantu survei di area dengan noise yang tinggi. Untuk memperoleh struktur sebaran mineral di bawah permukaan maka digunakan pemodelan dua dimensi. Hasil dari pendugaan geolistrik ini menunjukkan terdapatnya mineral kalsieterit dengan rentang resistivitas 400 Ωm – 600 Ωm yang berasosiasi dengan litologi endapan alluvium. Mineral ini tersebar secara merata pada setiap lintasan pengukuran dengan kedalaman 0 meter hingga 12,4 meter di bawah permukaan.

Actions (login required)

View Item