Identifikasi keberadaan batugranit menggunakan metode Induksi Polarisasi (IP) konfigurasi dipole dipole di Blok Air Jangkang, Kabupaten Bangka

Akbar, (NIM. 1031011022) (2017) Identifikasi keberadaan batugranit menggunakan metode Induksi Polarisasi (IP) konfigurasi dipole dipole di Blok Air Jangkang, Kabupaten Bangka. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

Preview	Text Halaman Depan.pdf Download (3MB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (186kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (159kB) | Preview
Preview	Text Daftar Pustaka.pdf Download (173kB) | Preview
Preview	Text Lampiran.pdf Download (10MB) | Preview

Abstract

Eksplorasi merupakan kegiatan atau tahapan pencarian letak, posisi, keberadaan, kadar, mutu, jumlah cadangan dan kontrol struktur geologinya yang berwawasan lingkungan serta sifat-sifat yang mempengaruhi endapan mineral yang dilakukan sebelum kegiatan penambangan. Sebagai salah satu metode lanjutan ekplorasi geofisika yang sebelumnya pernah dilakukan, metode Induksi Polarisasi (IP) konfigurasi dipole-dipole dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan batugranit serta sebarannya bawah permukaan di Blok Air Jangkang, Kabupaten Bangka. Pengambilan data dilakukan dengan membuat 7 lintasan dengan 1 lintasan memotong sebagai cross section yaitu pada lintasan H, adapun panjang setiap lintasan adalah 960 m dengan spasi antar elektroda 20 m, jadi setiap lintasan terdapat 48 elektroda. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai resistivitas dan chargeabilitas batuan bawah permukaan dan dapat ditarik kesimpulan bahwa daerah yang merupakan dugaan adanya batu granit di bawah permukaan ditunjukan dengan nilai resistivitas antara 200 hingga 100.000 Ωm dan dibandingkan dengan nilai chargeabilitas antara 50 hingga 100 msec yang terdapat pada lintasan C, CC, D, F dan dengan kedalaman bervariasi antara 15 m hingga >100 m dengan pola sebaran yang tidak teratur sehingga letak batugranit tidak terpusat pada satu zona saja.

Actions (login required)

View Item