Identifikasi intrusi air laut menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi schlumberger di Kawasan Pantai Sumur Tujuh Kecamatan Koba Bangka Tengah

Salsabila Ramadina, (NIM. 1051811022) (2024) Identifikasi intrusi air laut menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi schlumberger di Kawasan Pantai Sumur Tujuh Kecamatan Koba Bangka Tengah. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

	Text HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (122kB) | Request a copy
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (352kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (252kB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (755kB) | Request a copy

Abstract

Pantai Sumur Tujuh merupakan salah satu kawasan wisata yang terletak di Kelurahan Padang Mulya Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah. Kecamatan Padang Mulya secara regional tersusun atas dua formasi batuan yaitu Formasi Ranggam (TQr) dan Formasi Alluvium (Qa). Pada penelitian ini digunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi schlumberger untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan dan potensi terjadinya intrusi air laut. Pada penelitian ini dilakukan akuisisi data sebanyak dua lintasan yang masing-masing lintasan sepanjang 150 meter. Data yang diperoleh dari hasil akuisisi data berupa posisi elektroda di permukaan, kuat arus (I) dan beda potensial (V). Kemudian data tersebut digunakan untuk menghitung nilai faktor geometri (K) dan resistivitas semu(ρa). Kedua data tersebut dilakukan interpretasi data dalam bentuk penampang 2D. Pada daerah penelitian baik lintasan satu dan lintasan dua memiliki tiga jenis material yaitu lempungan, pasir kerikil agak padu, dan batupasir. Pendugaan adanya terjadi intrusi air laut di lintasan satu dengan ditandai adanya lapisan akuifer dangkal pada tiga titik dengan jarak 5 meter dengan kedalaman hingga 4 meter dari permukaan. Sedangkan pada lapisan dua teridentifikasi adanya potensi terjadi intrusi air laut pada lapisan akuifer dangkal sepanjang 128 meter dengan kedalaman mencapai 24 meter dari permukaan tanah.

Actions (login required)

View Item