Eksistensi masyarakat etnis Batak Toba perantauan di Kota Pangkalpinang dalam melestarikan adat istiadat

Grace Miranda Siregar, (NIM. 5011811015) (2024) Eksistensi masyarakat etnis Batak Toba perantauan di Kota Pangkalpinang dalam melestarikan adat istiadat. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[img] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (482kB) | Request a copy
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (162kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (252kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (154kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (272kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (494kB) | Request a copy
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (199kB) | Request a copy
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (338kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana masyarakat etnis Batak Toba menjaga warisan budaya dan adat istiadat mereka saat merantau dari Tanah Batak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana masyarakat etnis Batak Toba di perantauan melestarikan nilai budaya dan adat istiadat Batak dengan menggunakan teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons, menjelaskan bagaimana mereka mempertahankan adat istiadat tengah perubahan pola hidup yang mereka alami. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat etnis Batak di perantauan tetap memegang teguh adat dan budayanya. Masyarakat etnis Batak Toba di Kota Pangkalpinang memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya dan adat istiadat Batak, yang terwujud melalui solidaritas, kesadaran, dan aktivitas mereka di tengah perantauan. Solidaritas di antara sesama etnis Batak terwujud dalam hubungan pertalian marga dan daerah asal. Beberapa unsur yang menjadi dasar solidaritas ini adalah falsafah hidup Dalihan na tolu, semangat kedaerahan, perasaan senasib sepenanggungan, dan integrasi. Meskipun jauh dari Tanah Batak, masyarakat etnis Batak Toba di Kota Pangkalpinang memiliki kesadaran yang tinggi dalam melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Batak. Pelestarian adat Batak di perantauan tercermin dalam berbagai praktik seperti Adat dalihan natolu, Bahasa Batak, Adat Partuturan, Adat Mangulosi, Adat Kelahiran, Adat Perkawinan, dan Adat Kematian. Masyarakat etnis Batak aktif dalam berbagai upacara adat dan gotong royong. Mereka juga menyelenggarakan program seminar adat dan budaya Batak serta mendirikan Gereja Kesukuan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan untuk tujuan bersama dalam mempertahankan identitas dan adat istiadat Batak di perantauan. Meskipun pada praktiknya adat istiadat telah mengalami proses penyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya, akan tetapi perubahan ini tidak menyebabkan suatu pergeseran makna.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Masyarakat Batak; pelestarian; adat budaya Batak
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Sosiologi
Depositing User: Darma -
Date Deposited: 04 Jul 2024 07:07
Last Modified: 04 Jul 2024 07:07
URI: http://repository.ubb.ac.id/id/eprint/9289

Actions (login required)

View Item View Item