Evaluasi kinerja alat pengolahan wet belt low intensity magnetic separator (WBLIMS) untuk meningkatkan kadar dan recovery Sn di Tb Primer Batubesi PT Timah Tbk Kabupaten Belitung Timur

Dimas Pangestu, (NIM. 1031911028) (2024) Evaluasi kinerja alat pengolahan wet belt low intensity magnetic separator (WBLIMS) untuk meningkatkan kadar dan recovery Sn di Tb Primer Batubesi PT Timah Tbk Kabupaten Belitung Timur. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[img] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (354kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (529kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (237kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (458kB) | Request a copy
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

TB Primer Batubesi PT Timah Tbk melakukan pengolahan timah primer feed stockpile dan SHP dominan berjenis oxide clay. Tambang ini mengolah timah primer dengan berbagai alat dan mesin salah satunya alat pengolahan Wet Belt Low Intensity Magnetic Separator (WBLIMS). Selama alat ini beroperasi hanya dapat menghasilkan kadar konsentrat Sn 0,5 – 2% dan recovery Sn 5 – 8%, belum bisa memenuhi target perusahaan yaitu dengan kadar konsentrat Sn 8% dan recovery Sn 15% (Uji XRF). Penelitian ini melakukan variasi 8 kali percobaan menggunakan kombinasi dua variabel yaitu jenis feed dan laju feed. Jenis feed yang digunakan adalah feed WBLIMS pada saat pengolahan stockpile dan SHP yang berasal dari bak tailing shaking table sekunder. Variasi laju feed yang digunakan adalah 2,78 kg/s, 4,17 kg/s, 5,55 kg/s dan 7,00 kg/s. Feed WBLIMS pada saat pengolahan stockpile aktual memiliki kadar Sn 0,62% dan menghasilkan konsentrat Sn 1,21% dengan recovery Sn 7,05%, sedangkan feed WBLIMS pada saat pengolahan SHP aktual memiliki kadar Sn 0,61% dan menghasilkan konsentrat Sn 0,95% dengan recovery Sn 5,11%. Jenis feed dan laju feed berpengaruh terhadap peningkatan kadar dan recovery Sn. Material feed apabila semakin diolah, pada laju feed rendah akan menghasilkan kadar dan recovery Sn lebih rendah, begitu juga sebaliknya material feed apabila semakin diolah, pada laju feed tinggi akan menghasilkan kadar dan recovery Sn lebih tinggi. Pengaruh laju feed pada feed WBLIMS pada saat pengolahan stockpile apabila laju feed ditingkatkan maka kadar dan recovery Sn akan semakin rendah, sedangkan feed WBLIMS pada saat pengolahan SHP apabila laju feed ditingkatkan maka kadar Sn akan semakin meningkat namun pengaruh recovery Sn tersebut bias. Percobaan F1L1 dan F2L3 menghasilkan nilai kadar dan recovery Sn paling optimal yaitu F1L1 menghasilkan kadar Sn 2,28% dengan recovery Sn 11,54% dan F2L3 menghasilkan kadar Sn 2,87% dengan recovery Sn 9,24%. Dari variasi percobaan tersebut belum ada hasil yang mencapai target perusahaan, namun dapat meningkatkan kadar dan recovery Sn dari pengaturan aktual sebelumnya.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kadar, Recovery, SHP, Sn, Stockpile, dan WBLIMS
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan
Depositing User: Mr Janfrist Pagendo Purba
Date Deposited: 25 Mar 2024 02:09
Last Modified: 25 Mar 2024 02:09
URI: http://repository.ubb.ac.id/id/eprint/8892

Actions (login required)

View Item View Item