Pemodelan 2D Genangan Banjir Kota Pangkalpinang Menggunakan HEC-GeoRAS (Studi Kasus: Sungai Rangkui)

Erwin Indrawan, (NIM. 1041811039) (2024) Pemodelan 2D Genangan Banjir Kota Pangkalpinang Menggunakan HEC-GeoRAS (Studi Kasus: Sungai Rangkui). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[img] Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (139kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (140kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (147kB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Bencana banjir masih sering terjadi setiap tahun di sekitar Sungai Rangkui, Kota Pangkalpinang terutama saat musim hujan. Penanganan banjir di daerah tersebut belum maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemodelan genangan banjir menggunakan HEC-GeoRAS di Sungai Rangkui, Kota Pangkalpinang. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi daerah yang berpotensi tergenang banjir, menghitung tinggi banjir, dan menghitung durasi banjir. Kala ulang yang digunakan yaitu 5, 10, 25, dan 50 tahun. Data primer yang dibutuhkan berupa data dimensi dan bentuk sungai. Selanjutnya, data sekunder yang diperlukan dari Kota Pangkalpinang yaitu: data hujan dari tahun 2002-2021, batas administrasi, tata guna lahan, jenis tanah, dan kelas lereng. Data sekunder lainnya yaitu: pasang surut pada hilir Sungai Rangkui dan DEM (Digital Elevation Model) yang diperoleh dari BIG (Badan Informasi Geospasial). Ada dua analisis yang dilakukan yaitu analisis hidrologi dan analisis hidraulika. Analisis hidrologi dibagi dalam lima tahapan, yaitu: analisis distribusi frekuensi, analisis hyetograph hujan per jam, analisis curah hujan efektif, analisis penelusuran aliran, dan analisis hidrograf banjir. Output dari analisis hidrologi berupa debit banjir rancangan pada Sub DAS Rangkui. Analisis hidraulika dikelompokkan dalam empat tahapan, yaitu: mengolah data DEM (Digital Elevation Model), memodifikasi cross section sungai pada HEC-RAS, melakukan simulasi unsteady flow pada HEC-RAS, dan melakukan pemodelan banjir dengan HEC-GeoRAS. Analisis hidraulika menghasilkan luaran berupa peta genangan banjir di Sub DAS Rangkui. Hasil pemodelan genangan banjir menunjukkan bahwa durasi, luas genangan, dan tinggi luapan banjir yang berbeda-beda pada tiap kala ulang (5, 10, 25, dan 50 tahun). Dari pemodelan banjir, menghasilkan tinggi luapan banjir yang berbeda-beda pada setiap kala ulang (5, 10, 25, dan 50 tahun). Tinggi luapan banjir tersebut pada setiap kala ulang jika diurutkan, adalah: 1,56 m; 1,56 m; 1,57 m; dan 1,68 m. Pada setiap kala ulang, durasi banjir maksimum yaitu 24 jam. Berdasarkan hasil pemetaan genangan banjir di setiap kala ulang, diperoleh enam lokasi kelurahan yang berpotensi tergenang banjir. Kelurahan tersebut yaitu: Kelurahan Masjid Jamik, Kejaksaan, Rawa Bangun, Pasar Padi, Gedung Nasional, dan Pintu Air.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Banjir; Genangan; Sungai Rangkui; HEC-GeoRAS; Kala Ulang
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Mr Arja Kusuma
Date Deposited: 19 Jan 2024 06:52
Last Modified: 19 Jan 2024 06:52
URI: http://repository.ubb.ac.id/id/eprint/8700

Actions (login required)

View Item View Item