Keabsahan perjanjian waralaba atas usaha yang berjalan kurang dari dua tahun berdasarkan hukum perdata di Indonesia (studi kasus perjanjian waralaba traffic bun)

Novela Riren, (NIM. 4011911061) (2023) Keabsahan perjanjian waralaba atas usaha yang berjalan kurang dari dua tahun berdasarkan hukum perdata di Indonesia (studi kasus perjanjian waralaba traffic bun). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

	Text HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (768kB) | Request a copy
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (726kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (702kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (650kB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Di masa ini, perjanjian waralaba sudah sering digunakan pada dunia bisnis usaha makanan. Salah satu usaha di bidang makanan yang saat ini sedang berkembang adalah Traffic Bun. Traffic Bun membuka kedai pertamanya di Jakarta pada Maret 2021. Pada September 2022, Traffic Bun pun mulai membuka kesempatan bagi pelaku usaha yang hendak melakukan usaha waralaba. Apabila diperhatikan, pembukaan waralaba Traffic Bun tersebut sangatlah cepat, yakni berkisar 1 tahun 6 bulan. Hal ini tampak tidak sejalan dengan kewajiban yang wajib dipenuhi oleh pemberi waralaba pada PP Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba dan kriteria waralaba pada Permendagri Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keabsahan dan akibat hukum atas perjanjian waralaba yang dilakukan pada usaha yang berjalan kurang dari dua tahun berdasarkan hukum perdata di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya perjanjian ini bertentangan dengan ketentuan- ketentuan sebagaimana telah ditentukan oleh PP Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba. Hal ini yang kemudian menyebabkan perjanjian waralaba yang dilaksanakan dikatakan tidak sah sehingga berakibat pada perjanjian waralaba yang dibuat antara para pihak batal demi hukum.

Actions (login required)

View Item