Asdiki, (NIM. 1041711054) (2023) Pemanfaatan Limbah Flue Gas Desulfurization Gypsum sebagai Substitusi Semen untuk Pembuatan Genteng Beton. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (488kB) | Request a copy |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (175kB) | Request a copy |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (711kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Beton merupakan bahan bangunan komposit yang terbuat dari campuran air, agregat, dan semen sebagai pengikatnya. Seiring banyaknya penggunaan beton, menambah pula jumlah produksi semen, sehingga dapat memperburuk Global Warming. Disisi lain Flue Gas Desulfurization Gypsum merupakan limbah industri yang dihasilkan dari proses pengikatan gas SO2 menggunakan kapur aktif yang memiliki kesamaan kandungan unsur dengan semen. Maka diperlukan inovasi untuk mengurangi produksi semen dan memanfaatkan limbah Flue Gas Desulfurization Gypsum. Genteng beton merupakan campuran merata antara semen portland dengan agregat dan air dengan atau tanpa pigmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai maksimum penggunaan campuran Flue Gas Desulfurization Gypsum sebagai substitusi semen pada genteng beton dengan variasi 0 %,5 %, 10 %, 15 % dan 25 %. Benda uji yang digunakan genteng beton tipe rata (flat) cetak manual dengan ukuran 42 x 33 x 1,5 cm dengan masa perawatan selama 28 hari. Pengujian genteng beton mengacu pada SNI 0096-2007 tentang genteng beton. Hasil penelitian menunjukan bahwa, hasil pengujian sifat tampak genteng kurang halus, tidak terdapat retak halus atau cacat yang mempengaruhi sifat pemakaian genteng. Hasil pengujian ukuran genteng beton diperoleh semua bagian telah memenuhi persyaratan minimal ukuran. Hasil pengujian kerataan genteng beton diperoleh tidak adanya cacat dengan ketebalan 3 mm. Hasil pengujian kuat lentur diperoleh pada variasi 0 %=1201,64 N, 5 %=1099,76 N, 10 %=1039,67 N, 15 %=754,377 N dan 25 %=459,396 N. Hasil pengujian penyerapan air diperoleh nilai rata-rata pada variasi 0 %=2,43 %, 5 %=2,49 %, 10 %=2,94 %, 15 %=4,39 % dan 25 %=4,58 %. Hasil pengujian Ketahanan rembesan tidak ditemukan rembesan pada variasi 0 %, 5 % dan 10 %, namun terjadi rembesan pada variasi 15 % dan 25 %. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan maksimum Flue Gas Desulfurization Gypsum pada variasi 10 %.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Beton; Flue Gas Desulfurization Gypsum; dan Genteng Beton |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Mr Arja Kusuma |
Date Deposited: | 21 Jun 2023 01:43 |
Last Modified: | 21 Jun 2023 01:43 |
URI: | http://repository.ubb.ac.id/id/eprint/7500 |
Actions (login required)
View Item |