Politik hukum sanksi tindak pidana terhadap pelaku tindak pidana aborsi bagi pelaku anak

Sherlly, (NIM. 4011811018) (2022) Politik hukum sanksi tindak pidana terhadap pelaku tindak pidana aborsi bagi pelaku anak. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[img] Text
HALAMAN DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (540kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (626kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (536kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (255kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (274kB) | Request a copy
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (625kB) | Request a copy

Abstract

Aborsi sudah menjadi hal yang aktual dan peristiwanya sudah terjadi dimanamana dan dilakukan oleh siapa saja, misalnya saja dilakukan oleh anak di bawah umur yang terlibat pergaulan bebas yang awalnya berpacaran biasa, tetapi setelah lama berpacaran mereka melakukan hubungan suami istri, karena malu dan takut ketahuan, maka mereka menggugurkankandungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui politik hukum sanksi tindak pidana aborsi bagi pelaku anak serta untuk mengetahui dalam pandangan teori pemidanaan gabungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Sumber data yang diperoleh dari dara primer dan sekunder. Hasil penelitian yang pertama, Politik hukum aborsi yang dilakukan oleh anak mulai dari KUHP dan undangundang kesehatan serta berlanjut ke peraturan pemerintah mengenai pengaturan aborsi memang banyak menuai perdebatan. Regulasi tersebut juga harus disesuaikan dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang di dalamnya memuat kepentingan terbaik bagi anak. Hal ini dilakukan semata-mata demi kepentingan masa depan generasi muda ini. Sejatinya untuk pelaku tindak pidana aborsi yang ada di dalam Pasal 194 undang-undang kesehatan diperberat dari pada yang ada di dalam Pasal 346 KUHP. Kedua, Berdasarkan teori pemidanaan gabungan penulis beranggapan bahwa sanksi pidana yang terdapat dalam beberapa regulasi terkait dengan tindak pidana yang dilakukan anak di bawah umur akan lebih baik di arahkan ke pidana kerja sosial dan rehabilitasi yang mana konsep pidana kerja dan rehabilitasi ini menempatkan pelaku sebagai subjek hukum yang membutuhkan perbaikan serta pengobatan dan ingin dipulihkan ke keadaan semula.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Aborsi; anak; sanksi
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Darma -
Date Deposited: 24 Nov 2022 01:11
Last Modified: 24 Nov 2022 01:11
URI: http://repository.ubb.ac.id/id/eprint/6442

Actions (login required)

View Item View Item