Sintesis dan karakterisasi nanopartikel perak termodifikasi L-sistein menggunakan ekstrak daun senggani (Melastoma candidum) dan uji aktivitas antibakteri (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus)

Desti Silvia, (NIM. 1061611005) (2022) Sintesis dan karakterisasi nanopartikel perak termodifikasi L-sistein menggunakan ekstrak daun senggani (Melastoma candidum) dan uji aktivitas antibakteri (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

	Text HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) | Request a copy
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (590kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (274kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (966kB) | Request a copy

Abstract

Nanopartikel perak dapat disintesis dengan metode reduksi menggunakan ekstrak daun senggani (Melastoma candidum). Tanaman senggani memiliki kandungan flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Fenolik yang terkandung dalam tanaman bekerja dengan mendonorkan elektron ke ion Ag+ untuk menghasilkan nanopartikel perak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakterisasi nanopartikel perak termodifikasi L-sistein dan mengetahui aktivitas antibakteri. Kondisi optimal sintesis nanopartikel perak (10:1) dengan konsentrasi AgNO3 1mM dengan panjang gelombang 445 nm sedangkan nanopartikel perak termodifikasi L-sistein (50:1) memiliki panjang gelombang 437 nm. Identifikasi ukuran partikel menggunakan XRD mempunyai ukuran rata-rata 8.9 nm (NPP) dan 7.9 nm (NPP+L-cys). Nanopartikel perak termodifikasi L-sistein mampu menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus lebih kuat dibandingkan E.coli,dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil bakteri S.aureus menunjukkan lebar zona bening yang paling stabil dan jelas ditunjukkan pada cakram yang direndam pada nanopartikel perak termodifikasi L-sistein dengan diameter zona hambat yang sangat kuat. Sedangkan pada bakteri E.coli diameter zona hambat cenderung sedang.

Actions (login required)

View Item