Strategi bertahan hidup petani (Studi pada keluarga petani karet di desa Jeriji Bangka Selatan pada masa pandemi covid-19)

Anisa Nur Fajri, (NIM. 5011711041) (2021) Strategi bertahan hidup petani (Studi pada keluarga petani karet di desa Jeriji Bangka Selatan pada masa pandemi covid-19). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

	Text HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (779kB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (618kB) | Request a copy
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (711kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (541kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (731kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (836kB) | Request a copy
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (510kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (589kB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (871kB) | Request a copy

Abstract

Fluktuasi harga karet dimasa pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan ekonomi dan memaksa keluarga petani karet untuk bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi dan menganalisis strategi bertahan hidup pada keluarga petani karet dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Bertahan hidup merupakan pilihan keluarga petani agar keluar dari ancaman kesulitan dan kerentanan hidup. Penelitian ini menggunakan teori moral ekonomi petani yang digagas oleh James. C. Scott sebagai pisau analisis. Scott memaparkan tiga konsep mengenai etika subsistensi untuk bertahan hidup, yaitu konsep alternatif subsistensi, mengikat sabuk lebih kencang, dan relasi jaringan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif . Hasil penelitian menunjukkan kondisi sosial ekonomi keluarga petani karet pada masa pandemi Covid-19 disebabkan oleh fluktuasi harga jual beli karet, perubahan musim/cuaca, dan inflasi. Kondisi ini mendorong keluarga petani karetmenerapkan mekanisme survival melaluidiversifikasi pertanian, berdagang kecil-kecilan, dan bekerja serabutan untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Strategi mengikat sabuk lebih kencang diterapkan melalui usaha mengurangi biaya pengeluaran dengan mengatur pola konsumsi dan memanfaatkan sumberdaya alam di sekitar pekarangan rumah. Keluarga petani juga mengandalkan relasi jaringan sosial lewat pinjaman dana dari kerabat, pengepul, dan koperasi guna memenuhi biaya produksi dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Actions (login required)

View Item