Brandingisasi wisata model pengembangan pariwisata berbasis momentum laskar pelangi di Pulau Belitung

Nizwan Zukhri, SE., MM., - and Dr. Dwi Haryadi, S.H., M.H., - and Jamilah Cholilah, - (2015) Brandingisasi wisata model pengembangan pariwisata berbasis momentum laskar pelangi di Pulau Belitung. Istana Media, Yogyakarta. ISBN 978-602-310-007-1

Preview

Text (FULLTEXT) Buku Branding Nizwan.pdf Download (18MB) | Preview

Abstract

Boomingnya Laskar Pelangi telah menjadi tonggak awal kebangkitan pariwisata di Pulau Belitung, hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang akan menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu lokomotif utama penggerak perekonomian seiring dengan memudarnya timah sebagai sumber utama pendapatan daerah. Penelitian ini akan penting artinya bagi Negara beribu pulau seperti Indonesia yang menempatkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor andalan penerimaan negara. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pengembangan pariwisata berbasis momentum Laskar Pelangi di Pulau Belitung yang representative melalui kajian teoritis dan aplikatif. Tujuan puncak dari penelitian ini adalah merumuskan model pengembangan pariwisata berbasis momentum, yang mana model pengembangan pariwisata tersebut dapat dijadikan sebagai model percontohan dalam pengembangan pariwisata bagi daerah-daerah lain di Indonesia, tentunya dengan momentum dan potensi yang berbeda. Penelitian ini melibatkan berbagai stakeholders di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terkhusus lagi di Pulau Belitung yang meliputi Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur. Sebagai sebuah model, penelitian ini tidak akan berhenti pada level konsep model, tetapi akan menawarkan penerapan model pengembangan pariwisata yang dirancang, dianalisis, dievaluasi secara berkala, dan dilakukan penyempurnaan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa telah terjadi perubahan kondisi social ekonomi yang signifikan di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur, hal ini ditunjukkan dengan data yang ada berupa meningkatnya jumlah hotel dan jumlah kamar hotel, meningkatnya jumlah penerbangan yang terjadi di Bandara Hanandjoedin Tanjung Pandan, meningkatnya pendapatan perkapita, jumlah restoran, rumah makan, usaha kuliner, dan lain-lain. Model Pengembangan pariwisata yang dihasilkan, yaitu kombinasi dari dua alternatif model yang ada yaitu model badan otorita yang dipadukan dengan model forum kerjasama.

Actions (login required)

View Item