Analisis putusan terhadap pendaftaran merek dagang “KOPITIAM” yang menggunakan kata milik umum (Analisis Putusan MA.RI. No. 179 PK/ PD.SUS/PDT.SUS/2012 Jo. Putusan MA. RI. No.261K/PDT.SUS/2011 Jo. Putusan Mdn No.5/Merek/2010/PN.Niaga.MDN.)

Sella Monita, (NIM. 4011511061) (2019) Analisis putusan terhadap pendaftaran merek dagang “KOPITIAM” yang menggunakan kata milik umum (Analisis Putusan MA.RI. No. 179 PK/ PD.SUS/PDT.SUS/2012 Jo. Putusan MA. RI. No.261K/PDT.SUS/2011 Jo. Putusan Mdn No.5/Merek/2010/PN.Niaga.MDN.). skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

Preview	Text HALAMAN DEPAN.pdf Download (724kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (505kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (848kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (519kB)
Preview	Text BAB IV.pdf Download (222kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (152kB) | Preview

Abstract

Pendaftaran Merek Dagang Kopitiam yang menggunakan kata milik umum adalah pendaftaran Merek yang seharusnya tidak dapat didaftarkan untuk menjadi hak guna sendiri. Karena di dalam kata kopitiam terdapat kata kopi yang merupakan kata umum. Sehingga tidak menjadi masalah untuk pengusaha yang ingin medaftarkan mereknya dengan menggunakan kata kopitiam. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisa hasil putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan gugatan, penggugat untuk membatalkan pendaftaran merek kopitiam oleh tergugat karena penggugat sudah terlebih dahulu mendaftarkan merek kopitiam tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Yuridis Normatif. Sumber data berasal dari data sekunder yaitu Putusan Mahkamah Agung terhadap sengketa kopitiam dan data primer yaitu hasil wawancara dengan Kepala Bidang Hukum Kementrian Hukum dan HAM yang yang membidangi Hak Kekayaan Intelektual di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil putusan Mahkamah Agung terhadap sengketa kopitiam, tidak mempertimbangkan keadilan masyarakat dalam kebebasan berusaha untuk memasarkan merek dagangnya, sebagai ekspresi didalam kesetaraan dunia usaha.

Actions (login required)

View Item