Analisis break even point hasil peledakan batu granit pada Unit Peledakan PT Aditya Buana Inter di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka

Vikram Rinaldi, (NIM. 1031211061) (2019) Analisis break even point hasil peledakan batu granit pada Unit Peledakan PT Aditya Buana Inter di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. skripsi thesis, Universitas Bangka Belitung.

[img]
Preview
Text
Halaman Depan.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (607kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (612kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (451kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (563kB) | Preview

Abstract

PT Aditya Buana Inter adalah perusahaan pertambangan yang memanfaatkan sumber daya alam batu granit. Batu granit dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana sebuah daerah. Proses penambangan batu granit di PT Aditya Buana Inter ditambang dengan sistem tambang terbuka (quarry). Sistem peledakan batu granit di PT Aditya Buana Inter terdiri dari pengupasan lapisan tanah penutup, pemboran, dan peledakan dilakukan sebanyak 5 kali peledakan, dengan jumlah lubang ledak sebanyak 386 lubang diperoleh total volume institu adalah 199,996 m3 (BCM) dan total volume peledakan adalah 13001,7 m3 (BCM) dari target perusahaan 16.000 m3 (BCM)/bulan. Kegiatan pemboran dan peledakan untuk menghasilkan volume peledakan tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan pemboran dan peledakan berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan dan volume hasil peledakan yang dihasilkan, faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut yang meliputi : cuaca, kondisi front, kerusakan peralatan, kurang optimalnya pengukuran geometri peledakan. Kegiatan tersebut tentunya tidak terlepas dari biaya yang harus dikeluarkan oleh PT Aditya Buana Inter, baik itu biaya tetap meliputi depresiasi kepemilikan peralatan, gaji karyawan tetap, pajak peralatan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak maupun biaya tidak tetap (biaya variabel). Perusahaan dapat mengalami kerugian, jika volume peledakan hanya mampu menutupi sebagian dari biaya variabel yang meliputi: penggunaan solar excavator dan CRD, komponen peralatan CRD serta bahan peledak yang digunakan. Total biaya yang dikeluarkan oleh PT Aditya Buana Inter pada tanggal 02 September 2018 sampai 04 Oktober 2018 adalah Rp 352.677.200,00 yang meliputi biaya tetap sebesar Rp 170.616.020,00 dan biaya tidak tetap (biaya variabel) Rp 182.061.000,00 dan biaya variabel per m3 volume hasil peledakan Rp 14.003/m3. Break even point yang diperoleh dari perhitungan untuk dalam unit adalah 812,468 m3 dan dalam rupiah adalah Rp 181.992.901,00. Pendapatan PT Aditya Buana Inter dari penjualan batu belah adalah sebesar Rp 472.846.080,00 diperoleh dari volume penjualan sebesar 2110,92 m3 dengan harga jual Rp 224.000/m3, laba (L) yang diperoleh adalah sebesar Rp 90.610.140,00. Perhitungan analisis Break Even Point dapat menentukan besaran minimum jumlah volume batuan dari peledakan yang akan dihasilkan dan untuk mengetahui kondisi perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga memperoleh kerugian.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Volume peledakan, biaya tetap, biaya variabel, break even point
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: SKRIPSI > Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan
Depositing User: Users 149 not found.
Date Deposited: 24 Jun 2019 01:36
Last Modified: 24 Jun 2019 01:36
URI: http://repository.ubb.ac.id/id/eprint/2675

Actions (login required)

View Item View Item